MediaJatim.com, Pacitan – Berawal dari kepedulian terhadap dunia pendidikan dan juga terdapat keluhan dari masyarakat terkait anak yang tidak mau untuk belajar, Kepala Desa Tumpuk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dalam dua tahun terakhir memberikan apresiasi kepada siswa-siswi sekolah dasar (SD) sederajat yang berprestasi.
Tentunya, apresiasi itu diberikan guna mendongkrak anak-anak di desanya agar lebih giat dalam belajar dan saling berlomba-lomba untuk berprestasi. Selain itu, hal tersebut juga merupakan langkah dari pemerintah desa dalam mendukung dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing ke depannya.
“Ini hanya kepedulian kita saja kepada anak-anak berprestasi agar giat dalam belajar,” ujar Harjito, Kepala Desa Tumpuk, saat ditemui MediaJatim.com di ruang kerjanya, Kamis (12/03/2020).
Pria yang akrab disapa Jito ini menceritakan, pada sebelumnya tidak sedikit dari masyarakat yang ada di desanya itu mengeluhkan kepadanya, bahwa anak-anak terutama SD sederajat ketika di rumah tidak ada kesadaran tersendiri untuk belajar atau tidak mau belajar.
Berawal dari hal tersebut, pihaknya mencoba berpikir keras untuk mencarikan solusi kepada warganya itu, sehingga muncul ide untuk memberikan sebuah perangsang yang berupa hadiah kepada anak-anak yang berprestasi di desanya.
“Khususnya untuk anak kelas IV, V dan VI (SD/MI) yang mendapat juara I itu dapat hadiah dari desa dan itu kita selenggarakan setiap tahun. Hadiah itu kita serahkan pada waktu acara hari besar negara yang di gelar di desa, anak-anak beserta orang tuannya kita undang lalu penyerahan hadiah di panggung hiburan,” terangnya.
Jito menjelaskan, hadiah yang diberikan itu bersumber dari dana desa (DD) yang diwujudkan berupa perlengkapan sekolah, seperti tas dan lainnya. Selain itu, juga diberikan uang saku Rp100 ribu bagi setiap anak yang mendapat juara. Bahkan, di tahun ini uang saku itu akan dinaikkan menjadi Rp150 ribu dan tentunya ke depan akan terus dinaikkan.
Bukan hanya juara kelas saja, tetapi semisal ada anak di desanya yang juara di tingkat kecamatan, tingkat kabupaten maupun juara hingga tingkat provinsi, itu juga akan mendapat apresiasi dari desa. Tentunya, hadiah yang diterima anak itu juga berbeda dengan yang juara kelas atau tergantung tingkat kejuaraannya.
“Ini sudah berjalan 2 tahun. Meski belum seberapa, minimal ini bentuk apresiasi kita (Pemdes) karena telah membawa nama baik desa dan secara tidak langsung minat belajar anak tumbuh lagi dan memacu anak yang lain untuk berlomba-lomba menjadi juara I. Insyaallah ke depan bagi anak SD yang berprestaai minimal dapat sepeda,” katanya.
Pria 43 tahun ini mengaku bangga, karena setelah progam itu berjalan ternyata ada dampak positif dari anak-anak yang menjadi juara kelas. Ia mencontohkan, misal yang sebelumnya mendapat peringkat 3 di kelas naik menjadi peringkat 1 dan sebagainya. “Jadi, ada persaingan antara mereka. Keterangan itu berdasarkan laporan dari masing-masing kepala sekolah,” ungkapnya.
Namun demikian, ia berharap, ke depan bagi anak berprestasi, memiliki potensi, mau sekolah dan dari keluarga tidak mampu, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan, agar melanjutkan sekolah. Untuk itu, saat ini Jito mulai menggali potensi yang ada di desanya, seperti wisata yang nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pendapatannya akan digunakan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Misal ada anak berprestasi, punya potensi dan ingin sekolah tapi dari segi biaya masih kurang, itu nanti akan kita bantu, ya sekedar untuk biaya hidup selama kuliah. Target saya di akhir jabatan nanti, kalau bisa satu rumah itu ada satu sarjana, sarjana apapun. Harapannya nanti kalau desa membutuhkan agar bekerja di desa dulu untuk memajukan desa,” pungkasnya.
Reporter: Sigit
Redaktur: Zul