web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Santri, Seniman, dan Birokrat Menyatu dalam Sosok Ini

Media Jatim

MediaJatim.com, Jember–Tidak banyak tokoh yang berlatar belakang cukup lengkap. Sebab kelengkapan identitas itu menunjukkan kapasitas personal yang bersangkutan.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Namun H Rasyid Zakaria termasuk sosok ‘yang tidak banyak’ itu. Ia mempunyai bacground yang cukup lengkap. Ya dia santri, seniman, dan birokrat.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Identitas kesantriannya sudah jelas. Ia pernah nyantri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. H Rasyid berguru langsung kepada KHR As’ad Syamsul Arifin.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Dari pesantren itulah, ia kenal dengan NU karena memang Kiai As’ad merupakan tokoh NU nasional yang cukup disegani. Beliau menjadikan pesantren yang dibinanya sebagai wadah pencetakan kader NU. Bahkan di salah satu sudut gedung kompleks pesantren tersebut, tertulis pesan Kiai As’ad yang intinya mewajibkan santrinya bergabung dengan NU, bahkan siapapun yang keluar dari NU maka dianggap bukan santrinya lagi.

“Alhamdulillah sampai hari ini dan insyaallah seterusnya saya tetap di NU,” ucap H Rasyid yang saat ini menjadi Ketua Pengurus Cabang Lesbumi Jember. Yaitu sebuah lembaga NU yang membidangi seni dan budaya.

Baca Juga:  Usai Diimbangi Persija, Pelatih Madura United Puji Kinerja PSSI di Bawah Kepemimpinan Erick Thohir

Sejak membangun rumah tangga, H Rasyid meniti karir di jalur birokrasi. Ia bahkan sudah 40 tahun menghabiskan umurnya sebagai abdi negara.

Sejumlah jabatan pernah dipegangnya. Sebelum pensiun beberapa bulan lalu, ia menjadi Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jember. Sebelum itu selama 15 tahun, ia menjadi Kepala Dinas PU Binamarga & Pengairan.

Selama menjadi kepala dinas, sejumlah penghargaan telah ia raih. Diantaranya adalab penghargaan dari Presiden RI bidang pengelolaan irigasi terbaik seluruh Indonesia.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Dengan pengalaman yang panjang itu, tentu H Rasyid memiliki segudang ilmu terkait dengan birokrasi, mulai dari penganggaran hingga eksekusi pekerjaan di lapangan. Dan itu bekal yang bagus untuk memimpin Jember.

“Insyaallah bekal kepemimlinan saya cukup,” lanjutnya.

Kendati sibuk di birokrasi namun H Rasyid tak mengabaikan hobinya di bidang seni bela diri dan seni music. Untuk yang disebut pertama, ia piawai dalam pencak silat. Karenanya, saat ini ia didapuk sebagai Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) Jember.

Baca Juga:  Kronologi Laka Maut Suami Istri yang Hendak ke Pesantren Sidogiri di Jalur Pantura Probolinggo

Sedangkan di bidang seni musik, H Rasyid juga cukup mumpuni. Ia piawai memainkan sejumlah alat music seperti gitar, mandolin, orgen, dan suling.

Hobinya di bidang musik, khususnya dangdut, membuat H Rasyid kenal dengan H Rhoma Irama, hingga akhirnya ia ditunjuk sebagai Ketua PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia) Jember. PAMMI adalah sebuah organisasi yang didirikan dan diketuai oleh raja dangdut Rhoma Irama.

Kebersediaan H Rasyid menjadi Ketua PAMMI Jember tak lepas dari kedekatan hubungan antara Rhoma Irama dengan KH Fawaid As’ad yang merupakan putra dari gurunya, KH As’ad Syamsul Arifin.

“Insyaallah langkah saya tak akan lepas dari guru, termasuk di bidang musik sekalipun,” tambahnya.

Kegemaran H Rasyid dalam bermusik itu terus dikembangkan tanpa henti. Tentu saja sekarang ia bukan lagi sebagai pemain musik, tapi pimpinan dari grup musik dangdut Rajawali Music.

Saat ini H Rasyid tengah menyiapkan diri untuk berkompetisi menjadi pemimpin Jember dalam Pilkada 2020. Karakter santri, seniman, dan birokrat diharapkan dapat menjadi ramuan ‘obat’ yang mujarab untuk membangun Jember.

Sebuah harapan yang laik diperjuangkan.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: A6