MediaJatim.com, Pamekasan – Puluhan Warga Kecamatan Pakong melakukan aksi pemblokiran jalan di jalur tengah Pamekasan-Sumenep tepatnya di Jalan Raya Cenlecen, Pakong, Pamekasan, Rabu (10/6/2020). Mereka mendesak pemerintah segera memperbaiki jalan yang terpantau rusak parah.
Blokade jalan milik Provinsi ini dilakukan warga dengan menanamkan pohon pisang, membakar ban dan meletakkan sampah di tengah jalan, sehingga membuat pengendara yang melintas di jalur itu harus melalui jalur lain.
Menurut Kordinator Aksi Kadarisman, aksi pemblokiran jalan ini sebagai bentuk tuntutan masyarakat yang tidak tega dengan kondisi jalan yang lama dibiarkan rusak parah dan tak kunjung dilakukan perbaikan. Bahkan tak jarang akibat jalan yang tak layak dilalui ini, pengendara mengalami kecelakaan.
“Jalan ini dibiarkan lama rusak dan sudah banyak memakan korban. Sebelumnya sudah sempat dilakukan pengukuran, namun tak kunjung diperbaiki, masyarakat hanya sekedar diberi harapan palsu,” ujar Kadarisman saat ditemui disela-sela aksi.
Pihaknya mendesak Pemerintah Daerah Pamekasan untuk bisa melakukan mediasi dengan Pemerintah Provinsi agar jalan yang sudah dibiarkan rusak hampir 5 tahunan ini segera diperbaiki.
“Kami meminta Pemerintah Daerah bisa melakukan mediasi biar cepat diperbaiki. Sehingga layak untuk dilalui lagi,” imbuhnya.
Warga juga mengancam akan terus melakukan blokade, apabila tidak ada respon yang jelas dari pihak terkait.
“Sudah dilakukan pengajuan beberapa kali, baik melalui aliansi Kepala Desa sekitar maupun pemerintah kecamatan tapi tak kunjung ada kejelasan. Warga akan terus menutup jalan ini bila pemerintah tetap tutup mata,” tukasnya.
Sementara Suma’iyah, warga Desa Cenlecen, Pakong yang pernah menjadi korban akibat kerusakan jalan tersebut, meminta perhatian dan belas kasih pemerintah.
“Saya termasuk korban akibat jalan yang rusak ini. Jutaan rupiah yang saya habiskan untuk berobat. Jadi, kami hanya menginginkan jalan ini bagus. Mohon kepada pemerintah dengar dan perhatikan suara kami,” harap warga yang berprofesi sebagai pedagang tersebut.
Reporter: Bahrul Rosi
Redaktur: Sulaiman