web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

NU, Garam yang Mewarnai Rasa

Media Jatim

MediaJatim.com, Jember – Politik keumatan yang diterapkan NU selama ini sudah cukup pas untuk menjalankan fungsi dakwahnya. Jargon NU tidak kemana-mana tapi ada di mana-mana, sangat cocok untuk bekal NU dalam menjalankan misi dakwahnya di berbagai jalur dan bidang. Dengan begitu, kepentingan dakwah NU bisa ‘dititipkan’ di mana-mana di semua lini kehidupan.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

“Dan itulah yang diterapkan oleh para ulama dan sesepuh NU sejak awal,” ucap tokoh NU Jember, H Zeinul Hasan di kediamannya, Jember, Rabu (15/7/2020).

Gus Zen, sapaan akrabnya, mengibaratkan NU sebagai garam dalam masakan. Apapun menu masakannya, katanya, garam selalu hadir untuk melengkapi rasa. Garam tak perlu banyak, tapi sedikit saja sudah bisa mewarnai rasa. Tanpa garam, masakan dijamin hambar.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000
IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“NU kira-kira seperti itu seharusnya. Harus selalu hadir dalam setiap momentum untuk mewarnai,” terangnya.

Baca Juga:  Koalisi Partai Berbasis NU Bisa Dicoba demi Kejayaan NU

Alumnus Pondok Pesantren Nuris, Antirogo, Kecamatan Subersari, Jember itu menambahkan, untuk memberi rasa, garam tidak perlu teriak-teriak, apalagi ribut dengan rempah dan pemberi rasa yang lain, namun cukup melarutkan diri dalam masakan. Meski begitu, hasilnya cukup dirasakan.

“Filosofi garam, mungkin bagus ditiru oleh kader-kader NU dalam berkhidmah,” pungkasnya.

Kendati demikian, dalam politik kekuasaan, NU perlu bersatu dan kompak agar kekuatan ‘garam’ bisa lebih terasa dan lebih luas jangkaun manfaatnya, walaupun karakter garam yang slow perlu dipertahankan.

“Ya mau tidak mau, jika NU ingin perannya lebih besar, ya kekuasaan harus direbut, dan itu butuh kebersamaan,” pungkasnya.

Reporter: Nurwahyudi

Redaktur: A6