Berkurban Karena Bersyukur

Media Jatim

MediaJatim.com, Jember-Idul Adha 1441 H kali ini berlangsung saat Covid-19 menerjang dunia. Covid-19 tidak hanya membidik nyawa manusia, tapi juga mengkocar-kacirkan tatanan ekonomi. Banyak negara terancam resesi ekonomi, termasuk Indonesia. Roda ekonomi masyarakat berputar melambat, bahkan stagnan gara-gara terdampak Covid-19.

Kendati begitu, hal tersebut tak menyurutkan niat A’wan Syuriyah PWNU Jawa Timur, H Babun Suharto untuk berkurban. Setelah melaksanakan shalat Idul Adha, Jumat (31/7/2020), ia menyembelih satu ekor sapi jantan di halaman rumahnya sebagai kurban.

“Alhamdulillah, selama kita masih mampu berkurban, ya kita lakukan,” ujarnya.

Baca Juga:  PT ADS Pastikan Beri Retribusi untuk Desa Paseban Jember

Menurutnya, orang yang berkurban bukan bukan semata-mata ingin berbagi daging sapi atau kambing, tapi juga berbagi kebabahagiaan. Berkurban sebagai bentuk syukur kepada Allah. Bukan takabbur. Ia mengaku begitu banyak nikmat Allah yang telah diterimanya. Babun lantas bercerita perjalanan meniti karir di Kementerian Agama yang dimulai sebagai pesuruh, pembuat kopi di IAIN Jember. Dan sekarang karirnya di puncak: menjadi rektor di kampus kebanggaan warga Jember itu. Bahkan tak lama lagi, IAIN Jember bakal berubah menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) di bawah polesan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jember tersebut.

Baca Juga:  AMB Foundation Serahkan Sapi Kurban dan Bagikan 500 Bungkus Sembako

“Ya Allah, saya wajib bersyukur , ini semua di luar ekspektasi saya,” ungkapnya.

Bagi Rektor IAIN Jember itu, berkurban sudah biasa, dan menjadi tradisi tiap tahun. Dikatakannya, sejak dirinya menjadi Ketua Ansor Cabang Jember, tradisi berkurban di hari raya Idul Adha sudah biasa dilakukan. Awalnya hanya seekor kambing, lalu beberapa ekor kambing, dan sekarang meningkat menjadi seekor sapi.

“Mudah-mudahan saya bisa terus berbuat untuk umat dan bangsa,” pungkasnya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: A6