web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

BEM STIUDA Bangkalan Hadirkan Nuansa Baru Perayaan Hari Santri

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Bangkalan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam menggelar acara perayaan Hari Santri Nasional yang dikemas dengan Simposium Mahasantri dengan tema Revitalisasi Peran Mahasantri di Era Global di Masjid Jami’ Pesantren Darussholah An-Nawawiyah Pakong Bangkalan, Kamis (22/10/2020).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Ketua Pelaksana Moh Ishak menjelaskan, acara yang dihadiri oleh santri aktif dan mahasiswa itu sejatinya memang diusahakan supaya terkesan lebih akademis. Pihaknya berharap bisa memberi nuansa baru di momentum HSN.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Menurutnya, acara itu merupakan sebuah usaha untuk mengingatkan kembali para generasi muda terutama para santri pada peristiwa resolusi jihad beberapa abad lalu.

“Adanya simposium ini adalah salah satu tindakan yang kami lakukan dengan harapan para Santri dan Mahasiswa yang berbeground pesantren bisa menflashback kembali sejarah agar mereka tidak kaku dan fakum,” kata Ishak sapaan akrabnya.

Pada acara itu, lanjut Ishak, panitia mengundang Prof. Dr. Imam Ghozali, M.A, Pengasuh PPM. An-Nur, dan Mathur Husyairi, S.Ag, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur sebagai pemateri.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Dalam penyampaiannya Prof. Dr. Imam Ghozali menuturkan, di era global seperti sekarang manusia cenderung dituntut untuk lebih cerdas dalam menghadapi problematika kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:  Partai NasDem Jember Dukung Kadernya Sukseskan Hari Santri

“Orang sukses tergantung bagaimana cara mereka mengatasi masalahnya,” paparnya.

Sebagai santri tidak hanya belajar di pesantren, melainkan juga belajar agama di saung-saung dan di desa-desa, hal tersebut harus menjadi kebanggaan bagi santri.

“Jangan pernah lepas jubah santri kalian dimanapun kalian berkiprah,” tambah Imam Ghozali.

Sementara, Mathur Husyairi selaku pemateri ke dua memberikan penjelasan yang cukup lugas. Ia mengatakan bahwa dengan menjadi santri kualitas rohani dan nurani dapat terbentuk, tak lain melalui latihan-latihan batin di pesantren.

“Tujuan menjadi santri adalah untuk menjadi generasi yang lebih baik, dengan cara yang ada di pesantren,” tandasnya.

Reporter: Mahmud

Redaktur: Aryudi AR