Mahasiswa UM Ciptakan Al-Kindi, Aplikasi untuk Tingkatkan Literasi Sains Qurani

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Pembelajaran IPA di Indonesia masih cenderung menitikberatkan pada konten yang bersifat hafalan, tetapi melupakan aspek lain yang meliputi pengetahuan tentang sains, keterampilan berpikir, dan aplikasi sains. Padahal, literasi seharusnya menjadi salah satu tujuan utama pendidikan sains supaya siswa mampu memahami konsep dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan seharusnya mampu menjadi sarana pengembangan ilmu pengetahuan dengan tetap menanamkan nilai-nilai religi sebagai sarana refleksi diri siswa berkaitan dengan esensi manusia sebagai makhluk Tuhan. Pemahaman nilai religi dalam menuntut ilmu ini, pada akhirnya akan menyadarkan siswa bahwa semua ilmu pengetahuan bersumber dari Tuhan, dan manusia dibekali akal untuk mengeksplor pengetahuan tersebut dengan mempelajari alam raya ciptaan-Nya.

“Pemahaman yang demikian perlu dimiliki oleh siswa supaya mereka cerdas baik dari segi intelektual maupun spiritual,” ungkap Mohammad Hilfi selaku inisiator dari ide karya ini.

Menurutnya, pembelajaran yang berorientasi pada integrasi sains-religi, sangat tepat apabila dilakukan di sekolah-sekolah yang berbasis Islam (Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah).

Baca Juga:  Untuk Bantu Pendidikan Anak Pekerja Migran di Negeri Jiran, UNIJA Teken MoU dengan UiTM Malaysia

Namun, ia juga mengungkapkan, pembelajaran penerapan literasi sains Qurani di madrasah selama ini masih kurang.

“Memang, sejauh ini tidak ada perbedaan antara pembelajaran sains di madrasah denga sekolah umum. Sekolah madrasah belum teridentifikasi menerapkan pembelajaran sains yang terpadu dengan nilai religius,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, tim Al-Kindi dari Universitas Negeri Malang mempersembahkan sebuah karya berupa aplikasi android yang mengemas materi IPA terintegrasi nilai-nilai Qurani berkonteks socioscientific issues guna meningkatkan literasi sains siswa.

“Aplikasi ini, juga dapat dimanfaatkan sebagai teknologi pembelajaran jarak jauh, mengingat sejak munculnya pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring,” ungkap salah satu tim Al-Kindi, Viska Rinata.

Inovasi tersebut mendapatkan apresiasi yang baik dari kaum akademisi, salah satunya Dr. Munzil, M.Si selaku Kaprodi IPA FMIPA UM. Ia mengatakan, inovasi media pembelajaran berbasis teknologi sangat diperlukan di era yang serba digital ini. Inovasi yang akan dikembangkan ini, mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek dalam ajang Program kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta tahun 2021.

Baca Juga:  Instik Annuqayah Akan Laksanakan Kuliah Tatap Muka

“Inovasi dalam pembelajaran memang sangat diperlukan,” tegas Munzil.

Ide kreatif ini dikembangkan oleh 5 mahasiswa FMIPA UM, yakni Mohammad Hilfi Azra Dzikrulloh (Pendidikan Kimia) sebagai ketua tim, Maya Oki Septiani (Pendidikan Kimia ), Dinda Sribuana (Pendidikan Fisika), Viska Rinata (Biologi), dan Fayi’ Hanif Muhyidin (Pendidikan Teknik Informatika) sebagai anggota.

Selain konten literasi sains Qurani, aplikasi ini juga dilengkapi dengan materi dan teknik evaluasi belajar yang sesuai dengan karakteristik soal-soal asesmen kompetensi minimum (AKM).

Aplikasi ini dikembangkan dengan metode RAD (Rapid Application Development). Metode ini dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan cepat. Aplikasi ini, dispesifikasikan untuk siswa mulai jenjang Madrasah Ibtidaiyah hinga Madrasah Aliyah.

Reporter: Imam Syafii

Redaktur: Zul