web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Tingkatkan Pengetahuan Petani, Laksanakan Sekolah Lapang Tembakau

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mengalokasikan 50 persen dari total dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) yang diperoleh pada tahun 2021 untuk bidang kesejahteraaan masyarakat. Salah satu program pada bidang ini yaitu peningkatan kualitas bahan baku. Kegiatan ini berupa pelatihan peningkatan kualitas tembakau.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Program tersebut dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan. Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Sarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Slamet Supriyadi menuturkan, pelatihan peningkatan kualitas tembakau itu dikemas dengan kegiatan sekolah lapang.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Pihaknya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp250 juta bersumber dari DBHCHT tahun 2021. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan sebanyak dua kali pada bulan Juli lalu. Namun, sekolah lapang tersebut masih akan terus berlanjut hingga empat kali pelaksanaan. Kegiatan itu diikuti oleh 10 kelompok tani (poktan) se Kabupaten Pamekasan.

Seluruh peserta dibimbing dan diberi wawasan mengenai teknis budidaya tembakau yang baik dan benar, mulai dari cara pemilihan bibit, cara pengolahan hingga cara pengendalian penyakit dan hama. Masing-masing poktan didampingi oleh dua orang pemandu dari badan penyuluhan pertanian (BPT) kecamatan.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Tapi istilahnya bukan diajari, kita saling tukar pengalaman antara di lapangan bagaimana. Yang paling baik nanti diterapkan,” ucap Slamet.

Baca Juga:  Ibu Hamil Hilang di Sungai Marparan Sampang, Keluarga Temukan Sandal Korban

Pihaknya menyediakan setengah hektar lahan untuk praktek menanam dan membudidaya bibit tembakau jenis prancak 95. Jenis tembakau ini merupakan bibit terbaik asli Madura yang banyak diminati pabrikan. Slamet menjelaskan, peserta juga diberi wawasan mengenai cara pemilihan pupuk yang baik untuk tembakau Madura dengan menyesuaikan jenis tanah Madura.

Selain itu, pihaknya juga kerap menemukan kesalahan dalam praktik budidaya tembakau, antara lain pada teknis pengairan. Karena itu, peserta juga diberi wawasan mengenai cara mengairi tembakau yang benar. Sebab teknis pengairan akan mempengaruhi mutu tembakau. Peserta juga diarahkan untuk memanen tembakau pada waktu yang tepat.

“Kalalu panen jangan panen muda. Harus dipanen saat sudah tua. Kalau panen muda nanti bisa jelek dan harganya lebih rendah,” ungkapnya.

Reporter: Bahrul Rosi

Redaktur: Sulaiman