MEDIAJATIM.COM | Sumenep – Proyek fisik rabat beton di Dusun Montorna, Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep diduga dikerjakan asal-asalan. Sehingga proyek yang baru selesai bulan lalu itu sudah banyak yang retak dan amblas.
Menurut penuturan warga setempat Fathul Qorib, pengerjaannya memang sudah tidak sesuai dengan spesifikasi.
“Dari awal saya sudah menduga bahwa memang banyak penyimpangan dalam pelaksanaan proyek tersebut, terbukti sekarang di beberapa bagian sudah banyak yang rusak, padahal baru selesai,” ucapnya, Rabu (5/1/2022).
Katanya, berdasarkan pantauan yang dilakukan selama proses pengerjaan, proyek rabat beton itu dikerjakan asal-asalan. “Saya tidak melihat itu proyek rabat beton, tetapi saya melihat adalah jalan yang di plester. Miris memang,” jelasnya menyayangkan.
Tidak hanya itu, hingga kini proyek itu tidak terpasang papan nama. Padahal setiap kegiatan fisik/non fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama.
“Nah, bahkan di Montorna ini tidak hanya kegiatan proyek fisik rabat beton yang tidak memasang papan nama, tapi nyaris setiap kegiatan proyek fisik tidak pernah memasang papan nama,” paparnya.
Sementara warga lainnya Ach. Nawi, meminta pemerintah desa setempat dalam melakukan pembangunan harus transparan, tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Agar tidak menimbulkan asumsi buruk di masyarakat.
“Jangan-jangan orientasinya bukan pemberdayaan tapi keuntungan sehingga pemdes tidak berani terbuka,” ujar Nawi.
Mantan aktivis Malang itu menilai selama ini pemdes cendrung tertutup. Padahal setiap kegiatan yang pendanaannya bersumber dari APBD atau pun APBN yang notabene-nya uang rakyat, harus transparan dan akuntabel.
“Proyek fisik rabat beton di Dusun Montorna ini infonya simpang siur, gak jelas. Ada yang bilang proyek ini dikerjakan oleh pokmas dan juga ada yang bilang bersumber dari uang rakyat(DD/ADD),” terang Nawi.
Pihaknya menekan pemerintah desa agar segera memasang papan nama, supaya opini yang berkembang tidak berkelanjutan. Ia juga mengancam akan melaporkan ke pihak berwajib, jika dalam waktu dekat permintaannya tidak direspon.
“Sekarang sudah peralihan tahun, kalau misalkan dalam jangka satu minggu pemdes masih menutup telinga, tidak memenuhi permintaan ini, untuk menunjukkan papan nama pada proyek tersebut. Saya akan laporkan nanti,” tegas Nawi.
Sedangkan Kepala Desa Montorna saat diminta keterangan melalui via WhatApps terkait proyek tersebut tidak memberikan respon.
Reporter: Waid
Redaktur: Zul