MEDIAJATIM.COM | Sidoarjo – Akhir pekan tak lantas membuat petugas lapas/rutan berleha-leha. Justru, pengamanan ditingkatkan untuk mengantisipasi euforia akhir pekan.
Dua UPT Pemasyarakatan di Jatim, Lapas dan Rutan Surabaya melakukan penggeledahan kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Kondisi di dalam lapas masih dipengaruhi kondisi di luar lapas, karena budaya saat mereka di luar masih terbawa,” ujar Plt. Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto, Minggu (20/2/2022).
Apalagi untuk lapas/rutan yang mayoritas penghuninya berasal dari kota besar seperti Surabaya Raya.
Pihak Kanwil Kemenkumham Jatim meminta agar petugas lebih ketat untuk mengantisipasi terjadinya kegiatan yang tidak perlu.
Apalagi, lanjut Wisnu, Lapas dan Rutan Surabaya saat ini mengalami overkapasitas. Saat ini Lapas Surabaya di Porong dihuni sekitar 2.039 orang dari kapasitas 1.000 orang.
Sedangkan Rutan Surabaya di Medaeng dihuni 1.250 orang dari kapasitar 504 orang.
“Kondisi ini membuat kondisi keduanya lebih rentan dan berisiko,” imbuh Wisnu.
Meski begitu, Wisnu menjamin bahwa penggeledahan masih mengutamakan kenyamanan dan keamanan warga binaan. Sehingga, proses penggeledahan yang bersifat isidentil itu dapat diterima dan berjalan kondusif.
“Kami juga berkerjasama dengan Bhabinkamtibmas Polsek dan Babinsa Koramil sebagai bentuk transparansi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala KPLP Lapas Surabaya Gatot Harisaputro menjelaskan, selain melaksanakan penggeldahan barang-barang berbahaya, petugas juga sekaligus mengecek kondisi kamar hunian.
Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada warga binaan yang melakukan pengerusakan bangunan.
“Dari sini kita bisa deteksi bila ada yang merencanakan kabur dari lapas,” ujar Gatot.
Di sisi lain, Kepala KPR Rutan Surabaya Deri Prihandoko menerangkan bahwa pihaknya sengaja menggelar penggeledahan di Blok J menjelang tengah malam.
Hal ini agar petugas bisa mendapatkan gambaran kondisi hunian yang lebih apa adanya. Pihaknya juga merapikan instalasi listrik yang ada.
“Untuk antisipasi kebakaran dari konsleting listrik,” terangnya. (*)