web media jatim
IMG-20250318-WA0019
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250329_190236_0005
17_20250330_123844_0001
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250330_101342_0000
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250330_101342_0002
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250330_185753_0000

Nur Yasin: Perlu Inovasi untuk Turunkan Angka Stunting Hingga 14 Persen Tahun 2024

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Stunting menjadi persoalan serius bangsa Indonesia. Betapa tidak, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka penderita stunting di Indonesia mencapai angka 24,4 persen. Artinya, hampir seperempat balita Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu.

Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250330_185234_0000
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250329_190236_0003
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250329_190236_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250329_190236_0006
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250329_191349_0000

Menurut anggota Komisi IX DPR RI H Nur Yasin, penurunan jumlah balita yang kurang dizi (stunting) harus terus diupayakan oleh pemerintah dan segenap lapisan masyarakat. Caranya pemerintah melalui kebijakan dan penganggaran gizi dan sebagainya. Sedangkan masyarakat melalui kepatuhannya terhadap imbauan dan anjuran pemerintah terkait antisipasi stunting.

Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250330_101342_0001
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250330_101343_0005
19_20250330_123844_0003
16_20250330_123844_0000
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250329_190236_0000

Katanya, anak yang sehat sangat menentukan masa depan Indonesia. Sumber daya manusia (SDM) yang unggul salah satunya juga harus didukung oleh asupan gizi yang memadai.

“Tanpa SDM yang unggul kita tidak bisa bersaing dengan negara-negara lain,” ujarnya saat memberikan pengarahan dalam acara “Promosi KIE Program Bangsa Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja Anggota Komisi IX DPR RI, Ir H Nur Yasin, MBA.,MT di hotel Luminur Jember, Jumat (22/7/2022).

6_20250329_191607_0004
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250329_225430_0000
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250329_194028_0000
4_20250329_191606_0002
7_20250329_191607_0005
9_20250329_191607_0007

Nur Yasin mengapresiasi komitmen pemerintah untuk menurunkan angka penderita stunting hingga angka 14 persen di tahun 2024. Target tersebut bisa diwujudkan dengan catatan ada konsistensi semua pihak untuk bahu-mambahu menurunkan angka stunting.

“Agar dapat mencapai target tersebut, perlu upaya inovasi dalam menurunkan jumlah balita stunting 2, 7 persen per tahunnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Jadi Pemateri dalam Sosialisasi Pencegahan Stunting BKKBN, Annisa Ajak Calon Ibu Penuhi Gizi dengan Baik

Nur Yasin lalu mengutip Data BPS bahwa tahun 2024 diperkirakan total balita sebanyak 24,35 juta balita. Dari total jumlah anak tersebut, target penurunan stunting tahun 2024 dipatok tinggal 14 persen atau penurunan sejumlah 3,409 juta anak stunting.

“Maka untuk mencapai target tersebut, BKKBN, kementerian dan lembaga terkait harus dapat mencegah bayi lahir stunting pertahun sebanyak 3 persen, sehingga bayi yang tercatat stunting pertahunnya berjumlah 681.800 bayi,” pungkasnya.
Acara tersebut, dihadiri oleh sejumlah pejabat di antaranya adalah H Nofrijal, Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN Pusat, Uni Hidayati, Koordinator Bidang Dalduk (Pengendalian Penduduk) BKKBN Provinsi Jatim, dan Supri Handoko, Kepala Dinas DP3AKB Kabupaten Jember.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: Zul

2_20250329_191606_0000
8_20250329_191607_0006
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250330_124601_0000