DPRD Jatim Perjuangkan Agar SPAB Tahun Depan Ditambah

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Madiun – Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diadakan oleh BPBD Jatim dan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim dianggap positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Terutama di bidang kebencanaan dan pendidikan. Bahkan DPRD Jawa Timur akan mendorong Pemprov Jatim dan BPBD Jatim untuk menambah anggaran agar SPAB tidak hanya dilakukan pada 20 sekolah yang terpilih seperti tahun ini.

Hal ini diungkapkan oleh anggota Komisi E DPRD Jatim Ida Bagus Nugroho ketika membuka SPAB di SMAN 1 Saradan di Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Selasa, 13 September 2022.

“Saya akan perjuangkan agar anggaran SPAB tahun depan supaya ditambah. Tidak hanya 20 sekolah saja tiap tahun. Tapi bisa bertambah lagi karena jumlah sekolah SMA maupun SMK di Jatim ini ribuan,” katanya.

Baca Juga:  Hadiri Misi Dagang di Samarinda, Aliyadi Ungkap Peran UMKM Wujudkan Kemandirian Ekonomi

Menurutnya, SPAB punya potensi besar untuk edukasi kebencanaan terhadap masyarakat. Apalagi, kegiatan ini juga melibatkan stakeholder terkait. Selain itu, edukasi kebencanaan harus dilakukan secara terus-menerus.

SPAB di SMAN 1 Saradan ini diadakan selama dua hari. Yakni hari Selasa dan Rabu, 13-14 September 2022.

Kepala SMAN 1 Saradan Azis sangat berterima kasih sekolahnya terpilih oleh BPBD Jatim sebagai tempat penyelenggaraan SPAB. “Banyak lokal atau ruang kelas dan jalan lorong yang tergolong sempit, sehingga butuh perhatian saat terjadi bencana,” katanya.

Selain itu, di kawasan sekolah juga rawan terjadi angin puting beliung. Seperti yang pernah dialami beberapa waktu lalu di Desa Sidorejo, yang lokasinya dekat dengan sekolah ini.

Baca Juga:  Bersama FOZ Jatim, Rumah Zakat Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Kalsel dan Sulbar

Sementara, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Andika Nurrahmad Sudigda mengatakan, SPAB merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana. Sehingga dampak dari bencana bisa diminimalisir.

Selain mendapatkan teori dan praktik selama dua hari, serta evakuasi dan pemadaman kebakaran, peserta juga mendapatkan pelatihan menangani ular oleh BPBD Kabupaten Madiun. Sedangkan penutupan dilakukan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Zahrowi.(*)