Sumenep — Salah satu sumber pendanaan aktivitas Jemaah Islamiah (JI) Korda Madura diduga berasal dari penghasilan Kotak Amal Lembaga Zakat Infaq Shodakoh (eLZIS) Al Uswah, Yayasan Al-Uswah, Kota Sumenep.
Salah seorang pengajar Yayasan Pondok Pesantren Islam Al-Uswah berinisial N, mengatakan, kotak amal tersebut dikendalikan langsung oleh pihak yayasan.
Sementara Ketua yayasan Al-Uswah, Seno Bin Rebi, yang merupakan putra daerah dari Pulau Sapeken, Kecamatan Sapeken, kata N, sejak dua bulan terakhir tidak ke pondok lagi.
N mengaku tidak tahu kapan Seno akan ke pondok. Sementara saat ini, semua kegiatan keislaman yang dilakukan Al-Uswah sudah dipasrahkan ke pihak kepala sekolah dan guru pengajar.
“Saya sudah lama tidak berkomunikasi dengan beliau, kalaupun ada hal yang perlu dibicarakan soal pondok kemungkinan besar kepala sekolah yang menghubungi,” terangnya kepada mediajatim.com, Kamis (3/11/2022).
Saat disinggung tentang kotak amal, N yang juga berasal dari Pulau Sapeken ini mengaku tidak tahu-menahu. Dia mengaku tugasnya selama ini hanya mengajar.
Untuk urusan kotak amal dan lainnya, kata N, hanya kepala yayasan dan timnya yang memahami.
“Saya tidak pernah ikut campur tentang kotak amal, sepertinya ada karyawan lain dari yayasan yang punya tugas itu. Saya hanya mengajar, selesai itu saya pulang,” paparnya.
Kepada mediajatim.com, dia mengatakan, bahwa dirinya baru dua tahun bergabung dengan Yayasan Al-Uswah dan tidak mengetahui banyak.
Berdasarkan keterangan, semula Al-Uswah berada di Jalan Sapeken, Perumnas Giling. Tempat tersebut sampai saat ini tercatat sebagai tempat tinggal ketua yayasan.
Kemudian, Al-Uswah berpindah dan saat ini beralamat di sebuah gang sempit di Jalan KH. Mansyur, Kota Sumenep.
Sementara siswa-siswi Al-Uswah sendiri terdiri dari berbagai jenjang, dan mengelola program tahfiz Al-Qur’an.(mj1/ky)