Bangkalan — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan menyoroti kondisi lingkungan Stadion Gelora Bangkalan (SGB). Sebab, dinilai semakin tidak terawat.
Anggota Komisi D Bangkalan Subaidi mengatakan, kondisi stadion sepakbola itu kian memprihatinkan, tidak terawat dan kumuh.
Selain itu, penataan pedagang kaki lima (PKL) yang menempati halaman stadion juga tidak beraturan.
“PKL-nya tidak tertata, kebersihannya tidak dijaga, jadi lingkungannya kumuh dan tidak nyaman,” katanya pada mediajatim.com, Kamis (24/11/2022).
Menurut politisi partai itu, pengelolaan SGB seharusnya menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat.
“Kalau tidak ada perubahan, lingkungan kumuh itu bisa jadi tempat nyaman praktik prostitusi,” tambahnya.
Sedangkan, Pelatih Olahraga Ahli Muda Candra Irawan, yang sebelumnya menjadi kepala seksi sarana prasarana olahraga Dispora Bangkalan, membenarkan jika pengelolaan SGB dalam Peraturan Bupati (Perbup) memang menjadi tanggung jawab Dispora.
“Memang benar, kami yang mengelola, tapi ada batasnya. Kami hanya mengelola bangunan, hingga pembatas depan sebelum halaman,” ujarnya, Kamis (24/11/2022).
Sementara untuk halaman, kata Candra, dikoordinir oleh paguyuban PKL yang menempati. Makanya, Dispora tidak menarik retribusi untuk kebersihan halaman SGB.
“Saya tidak tahu sejak kapan ada batasan itu. Kami hanya mengelola lingkungan di samping, di pelataran dan timur jalan SGB saja,” pungkasnya. (hel/zul)