web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000
Daerah  

Nihil Anggaran, Pemkab Pamekasan Dinilai Tak Serius Wujudkan Kota Literasi

Media Jatim
Perpustakaan
(Dok. Media Jatim) Pengunjung Perpustakaan Daerah Pamekasan.

Pamekasan — Pada tahun anggaran 2023, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DKP) Pamekasan tidak menganggarkan dana untuk kegiatan literasi.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Kondisi ini mendapat sorotan dari salah seorang Pegiat Literasi di Pamekasan, Zainal A Hanafi. Menurutnya, pemerintah kabupaten (pemkab) seharusnya memberikan perhatian lebih kepada pengembangan literasi.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Sepertinya penyebutan kota literasi kita tunda dulu, karena pengembangannya saja tidak masuk prioritas,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (6/1/2023).

Menurut alumnus Universitas Madura itu, pemkab sepertinya lebih puas dengan label saja, bukan kepada proses yang harusnya dilaksanakan terlebih dahulu.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Jika hanya ingin disebut Kota Literasi, ya silakan. Tapi miris jika hanya soal sebutan saja kita merasa puas,” imbuhnya.

Sementara Kepala DPK Pamekasan Prama Jaya mengatakan, pihaknya saat ini fokus melengkapi kekurangan di sektor pelayanan saja.

Baca Juga:  Sebelum Pulang, KKN 15 UMM Bangun Gazebo Literasi

“Kalau seperti pelatihan menulis, tidak ada. Kami ingin melengkapi bahan bacaan buku,” ujarnya, Jumat (6/1/2022). Diketahui, DPK tahun ini menganggarkan Rp200 Juta untuk pengadaan buku.

Prama juga menjelaskan, pengadaan buku ini bukan tanpa alasan. DKP selama dua tahun terakhir tidak pernah belanja buku sama sekali.

Selain itu, kata Prama, keterbatasan anggaran juga menjadi penyebab alokasi anggaran bagi kegiatan literasi tidak ada.

“Pelayanan menjadi prioritas kami tahun ini,” tukasnya. (rif/zul)