Kemenag RI Nyatakan Berkas Peralihan Status IAIN Madura Lengkap, Nama UIN Syaikhona Kholil Sedang Digodok!

Media Jatim
Madura
(Ongky Arista UA/Media Jatim) Asesmen Lapangan Kemenag RI tentang Perubahan Bentuk IAIN ke UIN Madura di Aula Tarbiyah, Selasa (28/2/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Tim Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melakukan Asesmen Lapangan Perubahan Bentuk IAIN Madura Menuju UIN Madura, Selasa (28/2/2023).

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI Ahmad Zainul Hamdi menerangkan, bahwa asesmen lapangan ini dilakukan manakala penilaian dokumen sudah selesai.

“Visitasi lapangan ini untuk membuktikan bahwa yang tertulis di dokumen betul-betul ada, dan kami akan ikut mengawal ini sungguh-sungguh sampai launching menjadi Universitas Islam Negeri,” ungkapnya di forum asesmen lapangan di Aula Tarbiyah, Selasa (28/2/2023).

Prof Inong berpesan agar nanti ketika sudah beralih menjadi UIN, nilai-nilai Islam di dalamnya wajib senantiasanya dirawat dan jangan sampai dihilangkan, sebab, itulah yang menjadi distingsi dari universitas lain.

Baca Juga:  Tiga Dosen Universitas Madura Lolos Program Riset Keilmuan dari Kemendikbud Ristek

“Apakah mau nama UIN Syaikhona Kholil Madura, atau nama lain, yang pasti, nama UIN harus menginspirasi, relate dengan sejarah teman-teman di Madura dan menunjukkan kebesarannya, saya kira itu akan memberi roh perjuangan,” paparnya.

Rektor IAIN Madura Saiful Hadi mengatakan, administrasi peralihan status ke UIN sudah dilengkapi semua.

“Dokumen yang sudah dikirim dan sudah dinilai oleh Kemenag RI tinggal dicocokkan, apakah yang ditulis ada di IAIN Madura, dan semua sudah kita dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Dia menuturkan, salah satu aspek terpokok dari dokumen itu ialah naskah akademik menuju perubahan status ke UIN.

Baca Juga:  Tingkatkan Kualitas SDM, UIM Jalin Kerjasama dengan Pemdes Potoan Daya

“IAIN Madura mengusung ilmu pengetahuan islam integratif dalam konsep tanean lanjeng, dan ini akan menjadi monumen sejarah perubahan untuk mendorong kemajuan peradaban nusantara,” bebernya.

Asesmen lapangan ini, singgung Saiful, menilai keseluruhan aspek; jumlah mahasiswa, Prodi, Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana, perpustakaan dan jurnal.

Sementara terkait nama, yang tertera di dokumen ialah dari IAIN Madura ke UIN Madura, dan menjadi hak penuh kampus. Namun, dalam prosesnya banyak masukan tokoh.

“Tokoh masyarakat mengusulkan UIN Syaikhona Kholil, dan kita respon untuk kita diskusikan secara internal dalam pertemuan berikutnya, dan prinsipnya, kita akan diskusikan lebih mendalam,” pungkasnya.(*/ky)

Respon (3)

  1. Knp tidak mengambil nama tokoh ulama yg di pamekasan? knp yg diambil Syaikhana Kholil? Wong di pamekasan banyak tokoh ulama yg berpengaruh di pamekasan

    Klo di Pamekasan itu ada Kyai Abdurrahman Bhuju’Agung Toronan badung, Kyai Abdurrahman bujuk Rabah Pademawu, Raden Azhar Bagandan, Kyai Zubair sumber anyar tlanakan, rkh. Abd Hamid bin RKH. Itsbat BANYUANYAR, Bhuju’ Kyai Abdul Qidam Arsojih, RKH. Isbats, rkh. Abd Majid Bata-Bata di mana bata bata dulu menjadi medan pertempuran melawan penjajah, rkh. Abd Hamid Baqir Banyuanyar bin RKH. Abd Majid Bata-Bata di mna beliau mendapatkan Anugerah pahlawan nasional dg bukti ada dua patung GARUDA di dua pintu masuk Pp. Banyuanyar, yg mana mereka semua lebih dulu zamannya ketimbang Syaikhana Kholil kecuali rkh. Abd Majid BATA-BATA, rkh. Abd Hamid Baqir bin RKH. Abd Majid, Kiai Abdul mannan toampar Proppo, Kyai Abu syamsuddin toampar Proppo pamekasan. Dan juga Kampus Syaikhana Kholil di Bangkalan udah ada..

Komentar ditutup.