Sumenep, mediajatim.com — Dugaan fraud atau penipuan dana pinjaman nasabah Rp60 miliar di Bank Syariah Indonesia (BSI) Sumenep memasuki babak baru.
Penipuan yang diduga diaktori oleh warga setempat bernama Subeki ini ternyata tidak hanya terjadi di Sumenep, tetapi juga di Surabaya dan Mojokerto.
Penasihat Hukum (PH) para korban di Sumenep, Sulaisi Abdurrazaq, mengaku tengah menunggu hasil spesial audit dari BSI berkaitan dengan dugaan penipuan yang melibatkan orang dalam bank syariah tersebut.
“Sebelumnya saya dibuat menunggu hasil spesial audit dari pihak BSI, namun kenyataannya, sampai saat ini masih belum selesai,” ungkap Sulaisi saat mendatangi Kantor Cabang Pembantu (KCP) BSI Sumenep, Senin (27/3/2023).
Sulaisi datang bersama sejumlah massa dari empat organisasi kepemudaan. Dia menuntut kejelasan hasil spesial audit internal BSI yang dijanjikan keluar pada hari tersebut.
“Kita akan terus turun, bukan hanya hari ini. Ada besok, ada besok lusa, ada empat hari ke depan,” tegasnya.
Direktur LKBH IAIN Madura itu juga membeberkan, bahwa pusaran kasus penipuan yang diduga diaktori Subeki kini telah melebar ke BSI Surabaya dan Mojokerto.
“Perbuatan Subeki ini bukan hanya terjadi di Sumenep, melainkan juga di Mojokerto dan Surabaya,” terangnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BSI Sumenep Rasul Jailani membenarkan bahwa aksi penipuan yang diduga dilakukan Subeki juga terjadi di Surabaya dan Mojokerto.
“Informasinya memang seperti itu, selain di Sumenep, ada juga di Mojokerto dan Surabaya. Kalau validitas kebenaran dan data lebih terperinci, saya belum bisa memastikan,” ungkapnya, Selasa (28/3/2023).
Ditanya terkait hasil spesial audit yang dilakukan internal BSI, Rasul menyebut masih dalam proses penyelesaian.
“Auditnya masih jalan, dan kalaupun sudah jadi, bukan otoritas saya untuk menjawab hasilnya,” pungkasnya.(mj12/ky)