Aktivis Desak Diskop UMKM dan Perindag Sumenep Tangani Empat Pasar yang Belum Beroperasi

Media Jatim
Pasar
(Dok. Media Jatim) Gerakan Pemuda Desa Sumenep (GPDS) saat melakukan audiensi ke Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UMKM dan Perindag) Sumenep di ruang pertemuan kantor dinas setempat pada Kamis (8/6/2023).

Sumenep, mediajatim.com — Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Desa Sumenep (GPDS) melakukan audiensi ke Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UMKM dan Perindag) Sumenep terkait keberadaan pasar yang tidak beroperasi, Kamis (8/6/2023).

Ketua Umum GPDS Moh. Fairus Abadi mengatakan, terdapat empat titik pasar yang sudah selesai dibangun, namun hingga saat ini belum beroperasi.

“Empat pasar tersebut, yakni Pasar Pakandangan, Pasar Anom, Pasar Batuan dan Pasar Kangayan,” ungkapnya, Kamis (8/8/2023)

Temuan dan fakta tersebut, kata Fairus, merupakan hasil investigasi tim lapangan GPDS yang turun langsung ke lokasi pasar-pasar tersebut. “Padahal pasar-pasar itu dibangun dengan anggaran yang sangat besar, miliaran rupiah,” imbuhnya.

Baca Juga:  Memasuki Abad Kedua NU, Rektor UIM Ajak Generasi Milenial Teladani Perjuangan Ulama Terdahulu

Menurut aktivis PMII Sumenep ini, sangat disayangkan apabila pasar-pasar tersebut tidak difungsikan. Karena bagaimanapun, pasar merupakan salah satu pusat untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.

“Diskop UMKM dan Perindag Sumenep harus melakukan evaluasi besar untuk mengatasi pasar-pasar yang masih belum beroperasi itu,” ujarnya.

Fairus berharap, Diskop UMKM dan Perindag Sumenep tidak sekadar formalitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

“Kami meminta kepada Diskop UMKM dan Perindag Sumenep dalam kurun waktu satu bulan harus dapat menyelesaikan persoalan ini. Jika tidak, mungkin kami akan melakukan gerakan selanjutnya,” ujarnya.

Kepala Diskop UMKM dan Perindag Sumenep Chainur Rasyid menerangkan bahwa empat pasar yang tidak beroperasi tersebut bukan semuanya menjadi wewenangnya.

Baca Juga:  Wartawan Korban Aniaya Kades dan Eks Kades di Sumenep Cabut Laporan, Polres: Tersangka Masih Kami Tahan!

“Pertama, pasar Anom blok A itu bukan tanggung jawab kami. Karena yang membangun pasar tersebut adalah pihak bank Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni BPRS Bhakti Sumekar,” terangnya, Kamis (8/6/2023).

Sementara untuk Pasar Batuan, lanjut Chainur Rasyid, pihaknya tidak tahu secara detail. “Karena pasar tersebut dibangun oleh kepala dinas sebelumnya,” tambahnya.

Dari empat pasar yang tidak beroperasi itu, terang Rasyid, hanya Pasar Kangayan dan Pasar Pakandangan yang menjadi wewenang Diskop UMKM dan Perindag Sumenep.

Pihaknya berjanji akan segera mengoperasikan pasar-pasar tersebut. “Karena kami sebelumnya telah selesai turun langsung ke sana,” pungkasnya.(fa/faj)