web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Aktivis Desak Diskop UMKM dan Perindag Sumenep Tangani Empat Pasar yang Belum Beroperasi

Media Jatim
Pasar
(Dok. Media Jatim) Gerakan Pemuda Desa Sumenep (GPDS) saat melakukan audiensi ke Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UMKM dan Perindag) Sumenep di ruang pertemuan kantor dinas setempat pada Kamis (8/6/2023).

Sumenep, mediajatim.com — Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Desa Sumenep (GPDS) melakukan audiensi ke Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UMKM dan Perindag) Sumenep terkait keberadaan pasar yang tidak beroperasi, Kamis (8/6/2023).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Ketua Umum GPDS Moh. Fairus Abadi mengatakan, terdapat empat titik pasar yang sudah selesai dibangun, namun hingga saat ini belum beroperasi.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Empat pasar tersebut, yakni Pasar Pakandangan, Pasar Anom, Pasar Batuan dan Pasar Kangayan,” ungkapnya, Kamis (8/8/2023)

Temuan dan fakta tersebut, kata Fairus, merupakan hasil investigasi tim lapangan GPDS yang turun langsung ke lokasi pasar-pasar tersebut. “Padahal pasar-pasar itu dibangun dengan anggaran yang sangat besar, miliaran rupiah,” imbuhnya.

Menurut aktivis PMII Sumenep ini, sangat disayangkan apabila pasar-pasar tersebut tidak difungsikan. Karena bagaimanapun, pasar merupakan salah satu pusat untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.

“Diskop UMKM dan Perindag Sumenep harus melakukan evaluasi besar untuk mengatasi pasar-pasar yang masih belum beroperasi itu,” ujarnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Fairus berharap, Diskop UMKM dan Perindag Sumenep tidak sekadar formalitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

“Kami meminta kepada Diskop UMKM dan Perindag Sumenep dalam kurun waktu satu bulan harus dapat menyelesaikan persoalan ini. Jika tidak, mungkin kami akan melakukan gerakan selanjutnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Antisipasi Pendaftar dengan Rekam Jejak Buruk, Imigrasi Pamekasan Perketat Pembuatan Paspor

Kepala Diskop UMKM dan Perindag Sumenep Chainur Rasyid menerangkan bahwa empat pasar yang tidak beroperasi tersebut bukan semuanya menjadi wewenangnya.

“Pertama, pasar Anom blok A itu bukan tanggung jawab kami. Karena yang membangun pasar tersebut adalah pihak bank Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni BPRS Bhakti Sumekar,” terangnya, Kamis (8/6/2023).

Sementara untuk Pasar Batuan, lanjut Chainur Rasyid, pihaknya tidak tahu secara detail. “Karena pasar tersebut dibangun oleh kepala dinas sebelumnya,” tambahnya.

Dari empat pasar yang tidak beroperasi itu, terang Rasyid, hanya Pasar Kangayan dan Pasar Pakandangan yang menjadi wewenang Diskop UMKM dan Perindag Sumenep.

Pihaknya berjanji akan segera mengoperasikan pasar-pasar tersebut. “Karena kami sebelumnya telah selesai turun langsung ke sana,” pungkasnya.(fa/faj)