Pamekasan, mediajatim.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan berencana akan melakukan pembinaan pengolahan bahan kimia kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Sentra Batik Klampar, Desa Klampar, Kecamatan Proppo.
Hal tersebut akan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran sungai pascakasus Sungai Klampar berubah warna merah pada 10 Juli 2023 lalu.
Kepala DLH Pamekasan Supriyanto menjelaskan, pembinaan kepada para pelaku UMKM batik ini akan dikerjasamakan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat.
“Kami sengaja mengajak Disperindag sebab mereka adalah leading sector Sentra Batik Klampar,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Selasa (25/7/2023).
Dalam pembinaan tersebut, tambah Pri, pihaknya akan memberikan sosialisasi dan imbauan agar para pelaku tidak membuang limbah kimia ke sungai.
“Sebagian masyarakat memanfaatkan sungai untuk kepentingan sehari-hari, seperti mencuci pakaian dan hewan ternak mereka, maka akan sangat berbahaya jika tercemar lagi,” katanya.
Mantan Kepala DPMPTSP dan Naker itu khawatir kejadian serupa terulang kembali jika tidak ditindaklanjuti secara cepat dengan pembinaan.
Terpisah, Kasi Humas Polres Pamekasan Iptu Sri Sugiarto menjelaskan bahwa hasil uji laboratorium air Sungai Klampar yang berubah merah sudah keluar.
“Sudah keluar, tapi Satreskrim belum menerima,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (28/7/2023).
Jika hasilnya sudah keluar, imbuh Sri, maka selanjutnya akan dilaksanakan gelar perkara. “Harus tahu hasil labnya dulu,” pungkasnya.(rif/ky)