Bupati Sumenep Achmad Fauzi Sering Tampil Sendirian, Warga Kirim Surat Terbuka ke Wabup Nyai Eva!

Media Jatim
Bupati
(Dok. Lingkar Jatim) Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Wabup Dewi Khalifah.

Sumenep, mediajatim.com — Warga Sumenep, Syaf Anton Wr, mengirim surat terbuka kepada Wakil Bupati Dewi Khalifah, Sabtu (19/8/2023).

InShot_20241111_121036630
InShot_20241111_154314461
IMG-20241108-WA0045

Surat tersebut dilatarbelakangi oleh “aksi panggung” Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang kerap sendirian tanpa didampingi Wakil Bupati Dewi Khalifah.

“Mengapa setiap momentum peristiwa kegiatan hari-hari besar nasional maupun daerah, kami tidak melihat ibu hadir sebagai bagian dari peristiwa tersebut?” tanya Syaf Anton dalam surat terbuka yang diunggah di laman facebooknya tersebut.

Baca Juga:  Hujan dan Angin Kencang di Pamekasan Terjang 40 Bangunan, BPBD: Bantuan Masih Dibahas!

Tidak hanya dalam kegiatan, kata Syaf Anton, di sejumlah media publikasi dalam bentuk flyer, spanduk, baliho dan sejenisnya, wajah Nyai Eva juga tidak pernah tampil dan atau tidak ditampilkan dibanding Bupati Sumenep Achamd Fauzi.

“Bupati Sumenep selalu hadir dan menampakkan wajahnya dengan ceria di gambar-gambar dengan tampilan menterang, seolah hanya dialah penguasa tunggal Sumenep,” tambahnya.

Banner Iklan Media Jatim

“Agar tahu, Bupati Sumenep kerap tampil meriah di sejumlah media publikasi dan meletakkan namanya sebagai pribadi (Achmad Fauzi, Bupati Sumenep), sehingga tidak mungkin menyejajarkan bersama ibu dengan kapasitas masing-masing pribadi,” sambungnya, masih dalam surat tersebut.

Baca Juga:  Ratusan Remaja di Pamekasan Ajukan Dispensasi Nikah, DP3AKB: Alasannya Takut Hamil Duluan!

Kini yang ingin kami tanyakan, lanjut Syaf Anton, apakah ini sebuah kewajaran atau memang pelanggaran aturan kehumasan dan keprotokoleran.

“Sebagai rakyat yang punya hak mengetahui, apakah semua ini menjadi pembenaran?” tanya Syaf Anton.

“Kami tidak mengerti, tapi kami sebagai rakyat kecil amat sangat kecewa bila benar bupati dan wakilnya tidak akur, tidak menampakkan kebersamaan dalam setiap momentum. Akhirnya kami duga-duga dengan perspektif macam-macam dalam benak kami,” pungkasnya.(*/ky)