Pamekasan, mediajatim.com — Realisasi nilai investasi di Kabupaten Pamekasan terus meningkat dari tahun ke tahun sejak 2019
Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pamekasan, realisasi nilai investasi Kota Gerbang Salam melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam tiga tahun terakhir.
Berikut record realisasi nilai investasi di Kabupaten Pamekasan dari tahun 2019 sampai dengan 2023:
- Tahun 2019
Target RPJMD : Rp29,4 miliar.
Realisasi : Rp13,3 miliar. - Tahun 2020
Target RPJMD : Rp29,7 miliar.
Realisasi : Rp18,6 miliar. - Tahun 2021
Target RPJMD : Rp30 miliar.
Realisasi : Rp142,8 miliar. - Tahun 2022
Target RPJMD : Rp30,4 miliar.
Realisasi : Rp257,1 miliar. - Tahun 2023
Target RPJMD : Rp30,9 miliar.
Realisasi : Rp75,3 miliar (sampai semester 1/ 30 Juni 2023)
Kepala DPMPTSP Pamekasan Taufikurrachman menerangkan bahwa peningkatan nilai investasi ini bagian dari buah ikhtiar Bupati Baddrut Tamam memperkenalkan Kabupaten Pamekasan ke pengusaha di kancah nasional.
“Minimal dengan Pak Bupati memperkenalkan Pamekasan ke para investor, para investor mau melakukan survei pasar di Pamekasan dan sekitarnya terkait dengan daya beli dan jumlah konsumen,” ungkapnya, Sabtu (23/9/2023).
Taufik membeberkan, pada era kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam, banyak investor bermodal besar datang ke Pamekasan untuk menindaklanjuti pertemuan-pertemuan dengan Bupati Baddrut di Jakarta.
“Seperti Pak Aksa Mahmud, pendiri Bosowa Corp. Rencananya akan mendirikan pabrik pengemasan semen Bosowa di Jawa Timur,” bebernya.
Selain Bowosa, ada juga perusahaan sepatu Nike datang ke Pamekasan untuk mendirikan pabrik. Selain itu pula ada perusahaan di bidang gula datang dan melakukan survei pasar.
“Lobi-lobi yang dilakukan Pak Baddrut ke pengusaha di Jakarta itu sangat mendorong utamanya investor bermodal besar untuk melihat Pamekasan,” pungkasnya.
Taufik juga menjelaskan bahwa investor lokal Pamekasan juga banyak yang sudah mendirikan usaha dan tercatat di Online Single Submission (OSS).
“Investor lokal ini bergerak di sektor kesehatan dan perdagangan seperti rokok dan lain-lain,” paparnya.
Sementara yang juga tidak kalah penting, kata Taufik, yakni program yang menstimulasi investasi di lini Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Yakni program Wira Usaha Baru (WUB). Program ini juga memberikan kontribusi terhadap minat masyarakat membuka usaha,” pungkasnya.(rif/ky)