Sumenep, mediajatim.com — Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) 2 Sumenep menggelar Khatmul Qur’an dan Imtihan Metode Ummi di bidang tartil dan tahfiz khusus juz 29 dan 30 angkatan ke-II. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Al-Ikhlas Kantor Kemenag Sumenep, Jumat (29/9/2023).
Kepala MIN 2 Sumenep Basuki Anwar mengatakan bahwa program pembelajaran Al-Qur’an metode ummi adalah kegiatan ekstra yang merupakan kerja sama antara komite dengan wali murid.
Dalam sambutannya, Basuki Anwar meminta pengertian wali murid bahwa program belajar Al-Qur’an metode ummi belum berjalan secara maksimal. Hal itu disebabkan keterbatasan tenaga pembimbing di MIN 2 Sumenep.
“Idealnya satu pembimbing itu 15 murid. Sedangkan siswa MIN 2 Sumenep mencapai 547 orang, jadi sangat tidak ideal. Karena itulah mohon dimaklumi jika tahun kemarin kami hanya mampu mewisuda 21 siswa. Tapi alhamdulillah tahun ini kita sudah bisa mewisuda 51 siswa,” ujarnya, Jumat (29/9/2023).
Basuki mengajak para wali murid untuk bersyukur atas capaian putra-putrinya yang telah diwisuda.
“Para murid yang telah menuntaskan tahfiz juz 29 dan 30 ini adalah pilihan Allah Swt.. Dari 547 murid hanya 51 murid yang bisa menuntaskan program ummi ini, dengan rincian, tartil 33 orang dan tahfiz juz 29 4 orang serta juz 30 14 orang. Kita patut bangga dan bersyukur,” imbuhnya.
Basuki juga menyampaikan maaf dan terima kasih kepada guru pembimbing yang ikhlas mendidik para murid sekalipun honor yang diterimanya sangat minim.
“Ini pengorbanan yang luar biasa dari para guru pembimbing. Mereka hanya dibayar Rp19 ribu per hari. Untuk bensin saja tidak cukup,” bebernya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep Chaironi Hidayat mengapresiasi MIN 2 Sumenep yang berhasil menuntaskan program metode ummi.
Chaironi meminta agar program tersebut terus ditingkatkan. “MIN 2 Sumenep telah berupaya menjadikan murid-muridnya sebagai orang yang birrul walidaini. Anak adalah investasi akhirat kita, mari kita doakan semoga anak didik MIN 2 Sumenep menjadi generasi yang Qur’ani,” ujarnya, Jumat (29/9/2023).
Terkait dengan kekurangan tenaga pembimbing sebagaimana dikeluhkan Kepala MIN 2 Sumenep, Choroni meminta kepada wali murid agar bermusyawarah bersama pihak komite.
“Ayo kepada para wali murid, kita perlu memikirkan kesejahteraan guru atau pembimbing. Dana pemerintah itu terbatas, Kemenag tidak hanya memikirkan MIN 2. Tidak perlu melibatkan pihak madrasah, cukup komite dan wali yang berembuk,” imbuhnya.
Ketua Korda Ummi Sumenep Busyro juga turut mengucapkan selamat dan sukses kepada 51 pelajar MIN 1 Sumenep yang telah menuntaskan program ummi.
Pihaknya mengapresiasi atas peningkatan jumlah peserta yang lulus belajar Al-Qur’an metode ummi dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ini capaian luar biasa. Perlu diingat, kunci utama untuk bisa wisuda tahfiz, murid harus tuntas dulu di tartilnya,” ungkapnya, Jumat (29/9/2023).
Busyro juga membeberkan bahwa ada sekitar 30 lembaga pendidikan yang telah bergabung dalam program metode ummi. “Mari bantu kami membumikan Al-Qur’an di bumi Sumenep tercinta ini,” pungkasnya. (mj21/faj)