Pamekasan, mediajatim.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menggelar Forum Konsultasi Publik RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025 di Pendapa Ronggosukowati, Senin (29/1/2024).
Pemateri dalam forum ini yakni Pj Sekda Pamekasan Achmad Faisol dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) setempat Anwar.
Salah satu yang dipaparkan oleh Pj Sekda dalam forum ini adalah Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Pamekasan.
Dalam data yang dipaparkan, IKLH Pamekasan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2018, IKLH Pamekasan berada di titik 60.26, lalu 59.81 pada 2019, 61.79 pada 2020, 60.55 pada 2021 dan 64.04 pada 2022.
“Ini data kualitas lingkungan hidup kita,” kata Faisol.
Apa yang memicu peningkatan kualitas lingkungan hidup ini? Kepala DLH Pamekasan Supriyanto menyebut ada tiga indikator.
Pertama, kualitas sungai. “Ini ada tes sampel khusus air sungai dan dilakukan beberapa kali dalam setahun,” ungkap pria yang akrab disapa Pri itu, Senin (29/1/2024).
Kedua, udara. DLH Pamekasan, kata Pri, bekerja sama dengan lembaga di Surabaya untuk mengukur kualitas udara. “Ini juga dilakukan secara berkala,” paparnya.
Ketiga, tutupan lahan. “Tutupan lahan dimaksud yakni jumlah pohon yang saat ini ada. Ini juga memengaruhi kualitas lingkungan hidup kita,” sambung Pri.
Selebihnya, Pri berharap masyarakat bersama-sama menjaga kualitas lingkungan hidup Pamekasan.
“Menanam pohon, menjaga udara dan terutama menjaga kualitas sungai, agar tidak terulang pencemaran pewarna batik seperti pada 2023,” pungkasnya.(*/ky)