web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Kenang Mendiang Pendiri, Sanggar Seni Makan Ati Gelar Khataman Al-Qur’an dan Tahlil Bersama

Media Jatim
Sanggar Seni Makan Ati
(Sumiati/Media Jatim) Sanggar Seni Makan Ati Pamekasan menggelar khataman dan tahlil bersama untuk mendiang pendiri, Totok Suhartono, Minggu (3/2/2024) malam.

Pamekasan, mediajatim.com — Sanggar Seni Madura Kandang Aktivitas dan Kreativitas (Makan Ati) menggelar Gerilya Budaya IX di base camp-nya di Jalan Pintu Gerbang, Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan, Minggu (3/2/2024) malam.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Kegiatan ini dilaksanakan juga dalam rangka mengenang salah seorang pendiri Sanggar Seni Makan Ati yang sudah wafat, yakni Totok Suhartono, pada 12 Desember 2023 lalu.

Pendiri sekaligus pembina Sanggar Senin Makan Ati Marsiono menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan salah seorang pendiri yang telah aktif sejak 1998.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

“Kegiatan ini diawali dengan khataman Al-Qur’an bersama dikhususkan bagi sesepuh seniman dan pendiri sanggar,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Minggu (3/2/2024) malam.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Setelah itu, imbuh Marsiono, agenda dilanjutkan dengan apresiasi seni berupa penampilan puisi dan menyanyikan lagu religi sebagai bentuk kebanggaan atas karya para seniman, khususnya mendiang Totok.

Baca Juga:  PPP-PDIP Resmi Usung Ra Bakir-Taufadi di Pilkada Pamekasan 2024

“Meskipun sedang sakit, beliau tetap berperan aktif merawat organisasi kesenian ini dengan cara membimbing anggota untuk meneruskan dan mempertahankan kesenian, dan tentunya lebih cinta kepada seni,” bebernya.

Lebih dari itu, kata Marsiono, almarhum Totok juga sudah dianggap sebagai saudara karena susah dan senang dalam merawat organisasi kerap dilalui bersama-sama.

“Meski sudah ada yang berpulang, saya berharap sanggar ini bisa terus hidup untuk melestarikan kesenian, terutama yang lokal, agar dapat dirasakan oleh anak cucu kita nanti,” pungkasnya.(rif/ky)