Deteksi Dini Kanker Payudara, Berikut Tips dari Dokter Bedah RSUD Smart Pamekasan

Media Jatim
Kanker
(Dok. Media Jatim) Dokter Spesialis Bedah RSUD Smart Pamekasan dr. Anggun Pribadi Utama menjadi pemateri Talkshow Interaktif Deteksi Dini Kanker Payudara di ruang Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) setempat, Jumat (23/2/2024).

Pamekasan, mediajatim.com – RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan mengadakan Talkshow Interaktif Deteksi Dini Kanker Payudara bersama Dokter Spesialis Bedah dr. Anggun Pribadi Utama di ruang Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) setempat, Jumat (23/2/2024).

Dalam kesempatan tersebut, dr. Anggun mengatakan, banyak wanita yang tidak menyadari gejala awal kanker payudara.

“Gejala awal kanker payudara umumnya keluar cairan bening kemerahan dari puting kemudian dilanjut dengan ditemukannya benjolan padat dan keras di area payudara. Memang tidak ada rasa sakit atau nyeri,” tuturnya, Jumat (23/2/2024).

Gejala selanjutnya, ucap dr. Anggun, kulit terasa gatal seperti terkena ekse dan pori-pori membesar hingga terbentuk lesung di kulit payudara. “Lesung itu karena tumor menarik kulit dari dalam,” imbuhnya.

Baca Juga:  Gelar Malam Inaugurasi LDPP dan Market Day, Pjs Rektor UNIJA: Mahasiswa Harus Bisa Hadapi Tantangan Global! 

Kata dr. Anggun, pemeriksaan hingga penanganan kanker payudara dapat dilakukan di RSUD Smart Pamekasan.

“RS Smart sangat bisa mengampu hingga tahap operasi, sedangkan jika memerlukan layanan kemoterapi saat ini kami sedang berproses,” ujarnya.

Pemeriksaan kanker payudara yang dapat dilakukan di RSUD Smart, tutur dr. Anggun, yaitu pemeriksaan fisik, pemeriksaan pencitraan atau radiologi menggunakan USG, dan patologi untuk memastikan penyakitnya.

“Jika pemeriksaan ini sudah terlaksana, kami akan melihat lebih lanjut penyakitnya, operable atau nonoperable. Jika masih stadium satu dan dua masih bisa dioperasi. Setelah tindakan operasi, jaringan kami kirim ke Laboratorium Patologi untuk mengetahui seberapa luas sebarannya,” terangnya.

Baca Juga:  Bendera Kirab Pemilu 2024 KPU Kota Blitar Diterima di Museum Peta, Ini Maknanya!

Lebih lanjut dr. Anggun menerangkan bahwa kanker payudara sebenarnya bisa dideteksi secara mandiri di rumah melalui metode ‘sadari’.

“Teknik ini dilakukan dengan gerakan memutar dari bagian payudara meluas ke luar, dilakukan tujuh hingga sepuluh hari dari hari pertama menstruasi,” terangnya

Jika memang ada kankernya, imbuh dr. Anggun, nanti akan ketahuan ada benjolan pada area tersebut.

Bagi wanita usia 20 tahun ke atas, lanjut dr. Anggun, deteksi mandiri kanker payudara harus menjadi pekerjaan rutin setiap bulan.

“Karena pendeteksian kanker payudara sedini mungkin akan meminimalkan efek samping kanker, bisa mengangkat tumor lebih tuntas, dan harapan hidup lebih panjang,” pungkasnya.(fit/faj)