Pamekasan, mediajatim.com – Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Madura (UIM) Hozairi menjadi satu-satunya dosen di Madura yang menerima program Research Grant Bank Indonesia (RGBI) yang resmi diumumkan pada 24 April 2024 lalu.
Hozairi meraih dana hibah riset ini bersama tiga teman dosennya, yakni Yaser Krisnafi dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo serta Yusrizal dan Yuniar Endri Priharanto dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai.
Adapun penelitian yang diusung oleh Hozairi dalam program ini bertajuk, “Analisis Dampak Perubahan Iklim terhadap Keberlanjutan Produksi Perikanan Tangkap Berbasis Blue Economy Menggunakan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent).
Hozairi menerangkan, tema tersebut dipilih, karena hari ini perubahan iklim dan curah hujan yang tidak menentu berdampak pada ekonomi masyarakat pesisir (blue economy).
“Kita tidak tahu apakah di enam bulan ke depan misalnya, akan terjadi paceklik atau tidak. Hasil tangkap ikan menurun atau meningkat. Dari sinilah AI yang sudah marak digunakan punya peran penting untuk memprediksi kondisi cuaca mendatang,” paparnya, Rabu (29/5/2024).
Penggunaan AI, lanjut dosen yang kini juga menjadi Tenaga Ahli Bidang Informatika ITS itu, akan memberikan informasi berdasarkan kondisi di lapang melalui mini robot.
“Internet of Things (IoT) dalam bentuk mini robot yang dibuat oleh teman-teman UIM akan mengirimkan data seperti kondisi cuaca, pH air, dan tinggi gelombang yang kemudian diubah menjadi informasi oleh AI,” terangnya.
Ketika sudah punya data prediksi, lanjut Hozairi, selama enam bulan atau satu tahun ke depan, pemerintah dan masyarakat sekitar pesisir dapat mengetahui tindakan yang tepat untuk mencegah dan mengantisipasi paceklik atau kondisi lainnya.
Sebagai peneliti, Hozairi berharap, risetnya tersebut bisa bermanfaat dengan baik bagi pemerintah atau masyarakat pesisir.
“Dengan penelitian ini, semoga masyarakat pesisir nanti bisa meningkatkan kesejahteraan ekonominya dengan mendeteksi perubahan cuaca agar tidak terjadi paceklik,” ujarnya.
Selain itu, Hozairi juga berharap, peneliti muda di Madura semakin banyak, khususnya di universitas-universitas swasta. “Saat ini tidak diukur dari wilayah, tapi bagaimana kontribusi keilmuan para dosen itu bisa diterapkan,” tutupnya.(fit/faj)