Opini  

Ramah, Baik, dan Ta’dzim (RBT)

Ramah, baik, dan ta’dzim, merupakan sifat yang melekat pada diri manusia-meski tidak semua manusia mempunyai sifat demikian. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), ramah berarti baik hati dan menarik budi bahasanya; manis tutur kata dan sikapnya; suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan. Maka dengan demikian, tidak mungkin ada kambing tiba-tiba menjadi ramah. Kalau ada temannya bermain sesama kambing, ia bertutur kata dengan baik, sehingga menyenangkan bagi kambing lainnya.

IMG-20241113-WA0015
InShot_20241111_121036630
InShot_20241111_154314461

Baik, lebih bersifat universal. Orang yang baik tentu dia akan menjadi orang yang ramah, tetapi orang ramah belum tentu dia baik. Sebab, instrumen kebaikan itu tidak hanya ramah, tetapi ada hal lain seperti bekerja (sepenuh hati) dan berbagi untuk orang lain (baca: rakyat), yang biasa disebut dengan ‘Berbaur’. Dalam kebaikan, tentu ada sifat tertentu yang lebih dominan dalam pribadi seseorang, seperti sifat ramah itu sendiri.

Banner Iklan Media Jatim

Tentu, sifat baik itu juga identik dengan sifat manusia. Karena lagi, tidak mungkin ada sapi pada Hari Raya bagi-bagi daging kurbannya sendiri, atau karena ta’dzim dia datang pada seorang Kyai untuk disembelih. Atau saking ta’dzimnya pagi buta tanpa dibawa pemiliknya, ia pergi ke sawah untuk membajak sawah. Sungguh, sapi yang ta’dzim sekali.

Banner Iklan Media Jatim

Ta’dzim, dalam bahasa inggris dapat berarti “respect” yang mempunyai makna sopan-santun, menghormati dan mengagungkan orang yang lebih tua atau yang dituakan. W.J.S. Poerwadarminta mengatakan bahwa sikap ta’dzim adalah perbuatan atau prilaku yang mencerminkan kesopanan dan menghormati kepada orang lain terlebih kepada orang yang lebih tua darinya atau pada seorang kyai, guru dan orang yang dianggap dimulyakan.

Baca Juga:  Sebelum Anak Kita Belajar 'Ngebom'

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap ta’dzim adalah suatu totalitas dari kegiatan ruhani (jiwa) yang di realisasikan dengan prilaku dengan wujud sopan-santun, menghormati orang lain dan mengagungkan guru.

Dinas lingkungan hidup kabupaten sumenep_20241112_113109_0000
IMG-20241113-WA0037

RBT (Inggris: ring-back tone) atau nada sambung adalah suara yang diperdengarkan di jalur telepon oleh pihak penelepon setelah selesai melakukan pemanggilan dan sebelum panggilan dijawab oleh pihak yang dihubungi. Versi personal dari nada sambung disebut nada sambung pribadi. Nada sambung dapat berbeda-beda di setiap negara tergantung kebutuhan spesifikasi nada sambung di negara tersebut. (Wikipedia)

Sehingga, tidak usah kaget bila sedang menelepon, tiba-tiba di ujung sana ada suara Bang Rhoma Irama dengan “bujangannya”, suara Mars PMII yang mendayu-dayu, atau bahkan shalawat yang dilantunkan dengan versi kosidah Ainada Ria. Sungguh menyenangkan sekali. Bahkan tidak sedikit orang, menelepon hanya dengan kepentingan ingin mendengarkan nada sambung ini. Nada sambung ini, membuat orang betah berlama-lama di ujung telepon meski lama tak diangkat.

Baca Juga:  Mencegah Meluasnya Kejahatan Narkoba dan Kejahatan Lingkungan

RBT juga bermakna Ra Baddrut Tamam. Tokoh muda yang saat ini sedang naik daun; meramaikan kontestasi Pilkada Pamekasan, digandrungi banyak orang terutama kaum muda. Beliau dikenal sebagai sosok pemimpin muda yang ramah, baik, ta’dzim, cerdas dan murah senyum. Sudah banyak prestasi yang beliau dapatkan, mulai dari sebelum dan setelah menjabat sebagai DPRD Jatim. Beliau juga aktif sebagai sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur.

Dan yang pasti, anda akan terpikat dan betah bila berlama-lama dekat beliau, terutama dengan senyumnya yang memukau yang tidak semua orang miliki. Sehingga, tidak berlebihan jika kita manaruh harapan besar kepada beliau untuk menjadi pemimpin di bumi gerbang salam ini. Dengan maksud untuk merubah keadaan Pamekasan menjadi lebih baik pada masa yang akan datang.

Wallahu a’lam!

Pamekasan, 28 Desember 2017

Musannan Abdul Hady, Sekretaris Lesbumi NU Kabupaten Pamekasan.