web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Kiai Unais Sayangkan PKB Sumenep Merapat ke PDIP: Jika Calon Tunggal, Demokrasi Mandek! 

Media Jatim
Unais
(Dok. Media Jatim) KH. Unais Ali Hisyam.

Sumenep, mediajatim.com — KH. Unais Ali Hisyam menyayangkan DPC PKB Sumenep merapat ke PDIP dengan menjadikan KH. Imam Hasyim sebagai pasangan Achmad Fauzi Wongsojudo pada Pilkada 2024.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Sosok yang akrab disapa Kiai Unais itu mengatakan, PKB Sumenep mempunyai peluang besar mengusung calon sendiri. Pasalnya, Parpol ini telah menduduki 10 kursi di DPRD Sumenep pada Pemilu 2024 kemarin.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“PKB mempunyai golden ticket untuk bisa memberangkatkan calon sendiri pada Pilkada 2024, baik calon bupati atau pun calon wakil bupati. Karena PKB memenuhi kuota dan cukup di DPRD sebagai pengusung sendiri tanpa bergantung pada partai lain,” ucapnya, Rabu (31/7/2024).

Pengasuh Pondok Pesantren Aswaj Ambunten, Sumenep itu menuturkan, dengan menjadikan KH. Imam Hasyim sebagai partner Achmad Fauzi, berarti PKB sepakat Pilkada Sumenep calon tunggal.

“Manakala ijtihad politik PKB dirasa cukup untuk menjadi wakil, ya, monggo. Berarti, kan, sepakat untuk calon tunggal,” imbuhnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Namun secara pribadi, dirinya mengaku tidak setuju apabila di Pilkada Sumenep nanti hanya calon tunggal.

“Karena itu membuat demokrasi khususnya di Sumenep mandek dan tidak punya pilihan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Produksi Lebih Awal, Petani Garam Madura Berharap Tak Ada Impor Tahun Ini

Kendati demikian, sebagai figur yang juga sempat melamar sebagai Bacabup ke PKB, Kiai Unais mengaku tidak dirugikan meski dirinya tidak mendapat rekom.

“Secara pribadi, tidak kecewa dan tidak rugi apa-apa dalam hal ini. Cuma kasihan ke masyarakat Sumenep karena tidak punya pilihan lagi,” jelasnya.

Karena dengan calon tunggal, lanjut Kiai Unais, sistem politik di Sumenep tidak akan dinamis. “Masyarakat juga tidak akan punya pilihan untuk mencari yang lebih baik,” bebernya.

Padahal, ujar Kiai Unais, di Sumenep tidak kekurangan figur terbaiknya. “Saya yakin di Sumenep masih ada tokoh yang lebih baik dan bisa menjadi pilihan bagi masyarakat, seperti KH. Muhammad Ali Fikri dan tokoh lainnya,” pungkasnya.(man/faj)