Display 17 Agustus _20240918_112934_0000

Kasus Bunuh Diri Kian Marak, Berikut Kata Psikiater RSUD Smart Pamekasan

Media Jatim
Bunuh Diri
(Fitria M/Media Jatim) Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RSUD Smart dr. Indriana Lestariningtiyas saat ditemui di Poli Kesehatan Jiwa, Desember 2023 lalu.

Pamekasan, mediajatim.com – RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan mengadakan Talkshow Interaktif Memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2024 di Ruang Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) setempat, Selasa (17/9/2024).

Talkshow yang bertajuk “Bicara tentang Bunuh Diri, Siapa Takut?” ini, menghadirkan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RSUD Smart Pamekasan dr. Indriana Lestariningtias sebagai pemateri.

Perempuan yang akrab disapa dr. Indri itu mengatakan bahwa banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri, salah satunya karena tekanan.

“Bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada usia 15 sampai 29 tahun. Di samping beban hidup saat ini yang bertambah berat, media sosial juga berperan besar,” tuturnya, Selasa (17/9/2024).

Baca Juga:  Perceraian di Bangkalan Tembus hingga 1.651 Kasus, Faktor Utamanya Perselisihan dan Masalah Ekonomi

Karena dengan adanya media sosial, terang dr. Indri, banyak warga yang kemudian membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.

“Bunuh diri ini adalah sesuatu yang perlu dibicarakan, bukan lagi hal yang tabu. Dalam rangka mencegah aksi bunur diri, support orang terdekat itu sangat dibutuhkan,” terangnya.

Banner Iklan Media Jatim

Karena itulah, ujar dr. Indri, harus melibatkan banyak pihak untuk menekan angka bunuh diri. “Adalah tugas bersama untuk saling sadar akan kondisi orang-orang terdekat kita sendiri,” ucapnya.

Lebih lanjut dr. Indri menerangkan bahwa ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk peduli pada orang-orang terdekat kita.

Baca Juga:  3 Hari Jelang Deadline, Baru 39 Persen TPS di Pamekasan yang Unggah Hasil Pemilu DPRD Kabupaten

Look, listen, dan link. Look yaitu memperhatikan orang terdekat kita yang diketahui memberikan sinyal, baik secara verbal atau non-verbal. Kemudian listen, yaitu mendengarkan apa yang membebani pikirannya. Terakhir link, yang berarti, berhubungan dengan orang yang terindikasi punya sinyal mau bunuh duri,” paparnya.

Kata dr. Indri, tiga hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk membangun kesadaran bahwa bunuh diri harus diperangi bersama.

“Tiga hal ini penting untuk menjadi kesadaran bersama, agar orang-orang terdekat yang mengalami tekanan merasa dirangkul dan tidak sendirian, sehingga angka bunuh diri bisa menurun,” tutupnya.(fit/faj/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *