web media jatim

Pembacokan di Sampang Jadi Atensi DPRD Jatim, Nur Faizin Minta Polisi Aktif Lakukan Pencegahan

Media Jatim
Atensi DPRD Jatim
(Dok. Media Jatim) Anggota DPRD Jawa Timur Fraksi PKB Nur Faizin.

Regional, mediajatim.com — Insiden pembacokan di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Minggu (17/11/2024) kemarin, menjadi atensi DPRD Jawa Timur.

Sebagaimana diberitakan mediajatim.com sebelumnya, korban pembacokan bernama Jimmy Sugito Putra.

Dia merupakan warga Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang. Jimmy berstatus sebagai saksi dari Paslon Bupati-Wakil Bupati Sampang 2024 Nomor Urut 2 H. Idi-Mafudz (Jimad).

Merespons itu, anggota DPRD Jawa Timur Nur Faizin meminta warga Sampang untuk kondusif menghadapi Pilkada Serentak 2024.

Dia mengingatkan, bahwa pesta demokrasi selayaknya disambut dengan riang gembira bukan dengan pertengkaran apalagi hingga menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga:  Baru Sebulan, 148 Anak di Jember Ajukan Dispensasi Karena Kebelet Nikah

“Yang digaungkan, kan, pesta demokrasi, jadi selayaknya gelaran Pilkada ini disambut dengan suka cita. Itu yang terpenting,” kata Nur Faizin saat dikonfirmasi media ini, Senin (18/11/2024).

IMG-20250315-WA0002
IMG-20250317-WA0010
IMG-20250317-WA0024

Sebagai seorang politisi, kata pria berdarah Sumenep Madura ini, pihaknya akrab dengan persoalan pemilihan kepala daerah.

Dia menegaskan bahwa menang dan kalah dalam setiap gelaran pemilihan merupakan suatu keniscayaan. Oleh karenanya, tidak boleh ada persoalan pelik di kala pemilihan terjadi.

Baca Juga:  Seniman di Sumenep Baca Puisi dan Tampilkan Drama Kolosal untuk Kenang Rasulullah

Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur 2024-2029 ini mengingatkan agar setiap warga mengingat pesan Presiden Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid bahwa tidak ada kekuasaan yang layak dipertahankan dengan pertumpahan darah.

“Tidak ada harga kekuasaan yang melebihi harga satu nyawa,” tegas Nur Faizin.

Lebih dari itu, terkait persoalan tragedi berdarah di Sampang ini, pihaknya berharap keamanan lebih proaktif dalam mencegah potensi berdarah semacam ini terjadi lagi.

“Kami berharap pihak keamanan lebih proaktif dalam melakukan pencegahan-pencegahan yang berpotensi menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat. Kondusifitas harus dikedepankan,” pungkasnya.(**/ky)