web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Mozaik-mozaik Impian

Media Jatim

Judul Buku : Rumah Tanpa Jendela
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : Republika Penerbit
Cetakan : I, Oktober 2017
Tebal Buku : vi+215 hal.
ISBN : 978-602-0822-85-3
Peresensi : Ach. Khalilurrahman

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Bukan besarnya rumah atau luas halaman dari balik pagar rendah yang memesona Rara, melainkan jajaran pot-pot cantik yang ditaruh di depan jendela-jendela besar rumah tersebut.
Belum pernah Rara melihat jendela sedemikian indah.
Mulai hari itu, ia punya sesuatu untuk diimpikan. Bapak dan Ibu harus tahu.
(Rumah Tanpa Jendela, hal. 17)
***

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Selain Rara, Alia juga tengah memperjuangkan mimpi-mimpinya. Gadis dua puluh dua tahun itu kini baru saja melanjutkan studi ke jurusan yang ia minati. Ia memang tidak terlalu miskin, tapi perbedaan kehendak dengan orang tua jelas bukanlah perkara sepele. Atas kemauan Abah-Umminya, dengan rela hati ia harus mengikuti pendidikan sekretaris meski ia tahu, hatinya lebih tertarik pada psikologi.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Alia tentu senang impiannya belajar psikologi telah terwujudkan. Baru-baru ini pula, ia juga merintis sekolah singgah untuk anak-anak. Di sekolah itulah Rara dan teman-temannya belajar. Tetapi, permintaan Abah dan Ummi yang sekonyong-konyong itu membuat resah (hal. 28). Mereka memintanya menikah dengan orang yang tidak ia suka. Padahal cita-cita tingginya teramat sayang bila harus terbengkalai sebab pernikahan itu.

Baca Juga:  Pamekasan Darurat Pengrusakan Lingkungan

Bukan hanya Alia dan Rara, kita pun sejatinya sedang bertarung dengan impian. Memiliki cita-cita adalah hak setiap orang dan mewujudkannya adalah pilihan. Semua orang berhak bermimpi meski terkadang hanya sebagian saja yang mampu meraihnya. Ada yang menyerah karena halangan ekonomi, restu orang tua, atau merasa tak mungkin untuk sukses. Tapi, tokoh-tokoh dalam novel karya Asma Nadia ini jelas bukanlah tipe orang seperti itu.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Rumah Tanpa Jendela menyajikan narasi perjuangan para penggapai cita-cita. Rasa getir perjuangan tak membuat semangat mereka kendor atau berubah haluan. Sebaliknya, mereka telah berhasil mengkonversi jutaan tangis dan kegagalan menjadi semangat yang setangguh baja. Tentu saja ini semua juga berkat kepiawaian penulisnya dalam menggarap cerita. Asma Nadia dikenal sebagai salah satu penulis best seller paling produktif di Indonesia. Sudah lebih dari 50 bukunya diterbitkan dalam bentuk novel, kumpulan cerpen, dan nonfiksi (hal. 211).

Membaca novel ini tak ubahnya seperti menikmati lukisan mozaik yang tersusun dari berbagai keping impian para tokohnya. Penulis dengan piawai mencipta alur dan sudut pandang yang berbeda dalam tiap bagian buku ini. Di awal tulisan, pembaca mungkin akan dibuat bingung dengan alur cerita yang seolah berjalan sendiri-sendiri. Namun jika lebih sabar dan terus membaca hingga akhir, dengan sendirinya kita akan tahu kemana cerita bermuara. Inilah ciri khas gaya bercerita pemilik nama lengkap Asmarani Rosalba. Gaya yang sama bisa kita temui dalam karyanya semisal Surga Yang Tak Dirindukan, atau Assalamualaikum Beijing.

Baca Juga:  Akademisi Sebut Lagu "Nyareh Ampongan" Karya Kacong Arye Salahi Norma Agama: Numpang Merasakan Istri Orang!

Buku ini sangat cocok untuk dijadikan hadiah bagi adik-adik kita yang sedang berjuang mengejar impian mulianya. Selain sebagai motivasi, paling tidak kita telah memberikan sebuah bahan bacaan yang menginspirasi bagi mereka. Sebab di saat sekarang ini, sulit sekali menemukan bahan bacaan dan hiburan yang ramah anak. Membaca buku ini juga dapat melecut kecintaan kita pada keluarga yang kadang terbengkalai akibat sibuknya beraktivitas.

Lalu bagaimana dengan cita-cita Rara dan Alia? Berkat gigihnya usaha dan doa yang terus dilantunkan, mimpi mereka akhirnya berujung pada kenyataan. Rara akhirnya tinggal di sebuah rumah dengan jendela besar sebagaimana impiannya. Alia juga merasa bahagia. Selain pertunangannya dibatalkan, ia pun menemukan tambatan hati yang baru. Tentu saja, di balik kesuksesan mereka ada suka-duka perjuangan yang menarik untuk disimak. Dan semua cerita itu bisa anda nikmati dalam buku ini.

*)Penikmat buku asal Sumenep Madura.
Pengelola web gratisan terlanjurnulis.blogspot.co.id