web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

193 Sapi di Bangkalan Terpapar PMK, Disnak Sebut Banyak Kasus yang Tak Dilaporkan

Media Jatim
PMK
(Dok. Media Jatim) Petugas penyuluh kesehatan hewan saat memberikan penanganan pada sapi yang terpapar PMK di Kecamatan Labang, Bangkalan pada 21 Januari 2025.

Bangkalan, mediajatim.com — 193 sapi di Bangkalan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sejak awal Januari 2025.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Puluhan sapi yang belakangan ini mati di Bangkalan juga terindikasi akibat wabah PMK ini.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan Iskandar Ahadiyat mengatakan, kasus PMK di Jawa Timur sudah diumumkan statusnya sejak Januari 2025.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Madura, ucap Iskandar, menjadi daerah terakhir yang statusnya menjadi merah.

Baca Juga:  Ifan, dan Perhatiannya terhadap Covid-19

“PMK ini sebelumnya memang sempat zero kasus atau sudah tidak ada, baru bulan ini kasusnya tiba-tiba banyak lagi,” ungkapnya, Kamis (30/1/2025).

Berdasarkan data yang dihimpun petugas di lapangan, terang Iskandar, 193 sapi di Bangkalan positif terpapar PMK. Bahkan juga ada laporan 37 sapi baru-baru ini mati.

“Kami kadang hanya dapat laporan ada sapi mati, atau ada yang sakit lalu disembelih, tetapi belum sempat kami identifikasi apakah itu PMK atau bukan,” tuturnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Sapi yang mati, papar Yayat, tidak bisa langsung dikategorikan terkena PMK. Sebab selain PMK, ada juga Lumpy Skin Desease (LSD) dan penyakit kembung. Dua penyakit ini juga menyebar ke hewan-hewan ternak.

Baca Juga:  446 Gardu dan 95 Ribu Pelanggan Terdampak Mati Lampu Sudah Dinormalkan PLN

“Sementara ini, sapi yang dilaporkan sakit kami tangani segera. Yang masih sehat akan divaksin, yang sudah terkena PMK kami obati,” ulasnya.

Yayat menduga, kasus PMK sudah sangat menyebar di Bangkalan. Hanya saja masyarakat sedikit yang melapor ke Pemkab. Sehingga banyak sapi yang tidak bisa diselamatkan.

“Yang terlapor ke kami itu masih sedikit, banyak kasus yang tidak dilaporkan,” terangnya.

Sementara itu, peternak sapi asal Kecamatan Labang, Bangkalan, Sukarman mengatakan, banyak masyarakat yang tidak tahu jenis penyakit yang menimpa sapinya.

“Kadang sorenya masih sehat, paginya sudah mati, ada yang begitu, kami juga bingung mau lapor ke siapa,” singkatnya.(hel/faj)