web media jatim

7 Saksi Hadiri Sidang Kedua Pembunuhan Een di Bangkalan, Ayah Korban Minta Keadilan!

Media Jatim
Sidang
(Helmi Yahya/Media Jatim) Majelis hakim saat menggelar sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Bangkalan, Rabu (19/3/2025).

Bangkalan, mediajatim.com — Kasus pembunuhan sadis mahasiswi UTM Een Jumiyanti memasuki sidang kedua keterangn saksi-saksi di Pengadilan Negeri (PN) Bangkalan, Rabu (19/3/2025).

Jaksa Penuntut Umum Hendrik Murbawa mengatakan, ada tujuh saksi yang dihadirkan dalam sidang kali ini, di antaranya ayah korban, pihak kepolisian, bos tempat korban bekerja, paman korban, perangkat Desa Lantek, dan anggota DPRD Bangkalan.

“Satu orang saksi, ibu dari terdakwa mengundurkan diri karena tidak kuasa menahan tangis dan tidak bisa memberikan kesaksian,” ungkapnya, Rabu (19/3/2025).

Saat sidang, tutur Hendrik, terdakwa tidak membantah keterangan yang diberikan oleh para saksi.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Distribusikan 8 Ton Beras Murah saat Tinjau Harga Sembako di Pasar Pakong

“Hanya saja, tadi ada beberapa yang tidak terdakwa ketahui. Sehingga sidang ditunda pada Selasa (25/3/2025) mendatang dengan agenda yang sama yakni keterangan saksi,” bebernya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Hendrik berjanji akan mendatangkan tiga saksi lain pada sidang selanjutnya. “Kami akan mendatangkan saksi lain nanti,” bebernya.

Satgas PPKS Sahabat Trunojoyo Sumriyah mengatakan bahwa keterangan saksi yang dihadirkan pada sidang kedua belum dapat memenuhi unsur pidana Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Sehingga sidang ditunda.

Baca Juga:  DPRD Sumenep Atensi Penyaluran Bansos, Minta Dinsos P3A Serius Verifikasi DTKS 

“Ayah korban tadi sempat meminta pada majelis hakim agar anaknya yang dibunuh dengan keji dan tidak manusiawi mendapatkan keadilan,” tuturnya, Rabu (19/3/2025).

Saat persidangan, sambung Sumriyah, majelis hakim juga memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk menyampaikan sesuatu pada keluarga korban.

“Terdakwa kemudian meminta maaf, sedang ibu terdakwa tidak kuasa membendung tangis atas perlakuan terdakwa kepada korban,” ujarnya.

Pihaknya berharap sidang kasus ini bisa segera selesai dan sesuai dengan keinginan keluarga korban. “Karena mereka juga rela jauh-jauh selalu hadir untuk datang ke pengadilan,” pungkasnya.(hel/faj)