web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Dinilai Akan Rusak Lingkungan, Kiai dan Warga Sumenep Tolak Proyek PLTS Ratusan Hektare

Media Jatim
PLTS
(Ongky Arista UA/Media Jatim) Suasana Istigasah Kubro yang digelar Palar di Dusun Patapan, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Sabtu (3/5/2025) malam.

Sumenep, mediajatim.com — Dewan Persatuan Kiai-Santri dan Masyarakat (Pakar) menggelar Istigasah Kubra bertajuk “Memohon Perlindungan Allah Swt. atas Keselamatan Alam, Air dan Kehidupan Warga dari Ancaman Perusakan Lingkungan” di Dusun Patapan, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Sabtu (3/5/2025) malam.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Istigasah Kubra ini digelar untuk menolak rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) oleh PT. PLN Indonesia Power di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk dan Desa Ketawang Laok, Kecamatan Ganding.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Acara ini dihadiri oleh para kiai dan masyarakat dari Kecamatan Guluk-Guluk, Ganding dan Pragaan.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Salah seorang pengasuh Pondok Pesantren (PP) Annuqayah KH. Moh. Naqib Hasan menyampaikan bahwa penolakan terhadap pembangunan PLTS berdasarkan prinsip ekologis dan eko-sosial.

Baca Juga:  Persepam MU Siap Amankan Poin Penuh

“Pembangunan PLTS pasti bakal menebang banyak pohon, menghancurkan zona hijau dan keanekaragaman hayati,” ucapnya, Minggu (4/5/2025).

Jika pohon-pohon ditebang, ujar Kiai Naqib, maka akan berdampak terhadap penurunan daya serap air tanah yang berfungsi mencegah banjir.

“Selain itu, akan menyebabkan hilangnya sumber mata air yang selama ini menopang kehidupan masyarakat dan kekeringan jangka panjang akan berdampak terhadap pondok pesantren serta lahan pertanian warga,” jelasnya.

Pembangunan PLTS itu, lanjut Kiai Naqib, hanya dalam konteks bisnis dan sementara, karena hanya 25 tahun. Setelah itu, tanahnya akan dimiliki oleh PT. PLN Indonesia Power.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Jadi, masyarakat akan kehilangan sekitar 120-an hektare tanah. Kalau nanti setelah PLTS ini dijadikan tambang, lingkungan di sana dan sekitarnya akan rusak,” imbuhnya.

Akan sangat tepat, tutur Kiai Naqib, jika pembangunan PLTS yang menggunakan energi terbarukan diletakkan di kepulauan.

Baca Juga:  Cari Ayam, Pemuda Banyuwangi Tewas di Dalam Sumur

“Karena, di kepulauan listriknya terbatas. Tentu, dengan adanya PLTS ini masyarakat kepulauan akan semakin terbantu,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut terhadap penolakan pembangunan PLTS, terang Kiai Naqib, Dewan Pakar bakal menyampaikan penandatanganan penolakan kepada PT. PLN Indonesia Power.

Adapun 21 kiai dan tokoh masyarakat yang menandatangani pernyataan penolakan PLTS ini adalah sebagai berikut:

  1. KH A Syafiie Anshari (PP Annuqayah)
  2. KH Bushiri Ali Mufi (PP Annuqayah)
  3. KH A Hanif Hasan (PP Annuqayah)
  4. KH A Farid Hasan (PP Annuqayah)
  5. KH A Syamli Muqsith (PP Annuqayah)
  6. KH Mushtafa Erfan (PP Annuqayah)
  7. K M Faizi (PP Annuqayah)
  8. KH A Washil Khalid (Pangurai Bataal)
  9. KH M Ali Fikri (PP Annuqayah)
  10. KH Fathurrosi (PP Patapan)
  11. K Marzuqi Asyari (PP Patapan)
  12. KH Wiam Mannan (PP Lembung Pragaan)
  13. KH Widadi Rahim (PP Al-Is’af Kalabaan)
  14. Sulaisi Abdurrazaq (Profesional)
  15. K Zaifurrahman (PP Sumber Kembar)
  16. K M Hasan Tsabit (PP Annuqayah)
  17. K Ubaidillah Tsabit (PP Annuqayah)
  18. K Luthfi Raziq (PP Brumbung Pragaan)
  19. KH Moh Naqib Hasan (PP Annuqayah)
  20. K Syihabuddin (PP Sumber Pinang Bataal)
  21. KH Panji Taufiq (Ketua PCNU Sumenep).(man/faj)