web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Kader FPI Sumenep Sebut Istighosah NU sebagai Konser Tahlil

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, Sumenep-Salah satu kader Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Sumenep, Farid, menyebut istighosah NU di GOR Sidoarjo sebagai konser tahlil, Ahad (9/4). Pernyataan yang dilontarkan Ketua LSM Gugus Anti Korupsi Indonesia (Gaki) tersebut menggunakan nama akun Gaki Farid.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Bahkan, Farid memplesetkan nama GP Ansor menjadi ancor. Ancor merupakan bahasa Madura yang berarti rusak atau hancur.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Kontan saja, pernyataan fans berat Habib Rizieq tersebut menuai protes keras dari warga nahdliyin dan umat Islam Madura.

Pakar hukum Abdul Majid menegaskan, pernyataan Farid tersebut bisa masuk delik aduan. Pernyataan pemuda yang sering menghina NU ini bisa diperkarakan, sesuai dengan pasal 27 ayat (3) UU ITE.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Dalam pasal tersebut dijelaskan, bahwa masuk katagori delik aduan bila setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik,” paparnya.

Baca Juga:  Andik Resmi Gabung Madura United

Sementara itu, salah satu kader GP Ansor Sumenep, Herman Pratama, mengaku tidak heran dengan perilaku Farid. Pasalnya, dia memang sudab dikenal bicara ngawur.

“Saya pernah satu forum dengan orang yang namanya Gaki Farid ini di Aula Kapolres Sumenep. Dia bicaranya saja tidak sistematis, ngawur sana sini, tidak punya landasan pembicaraan. Jadi dengan adanya komentar dia yang selalu menjelekkan NU, saya tidak kaget lagi. Sudah tabiat dia merasa benar sendiri, yang lain salah,” tukasnya. (Zainal Arifin)