PERIODE II

Mahasiswa UINSA Tanggapi Rastra Tidak Layak Konsumsi

Media Jatim

Mediajatim.com, Sumenep – Rastra (Beras Sejahtera) atau ditahun sebelumnya disebut  Raskin (Beras Miskin) merupakan subsidi pangan dari pemerintah bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah.  Rastra yang didistribusikan pada jum’at (21/07), ternyata tidak layak konsumsi, hancur,banyak batunya, dan ada yang tidak hancur tapi warnanya kuning dan hitam.

Rastra yang tidak layak konsumsi tersebut, didapatkan di Desa Sentol Daya, Dusung Nong Bunter, Kecamatan Pragaan Sumenep. Atas kejadian itu, mendapat tanggapan dan keluhan dari masyarakat setempat. Salah satunya  tanggapan datangnya dari mahasiswa S-2 UIN Sunan Ampel Surabaya semester akhir, Uswatun Hasanah.

“Kemarin sore saya meminta tolong kepada salah satu santri untuk marani beras Rastra ke kediaman Bapak Layyinah selaku salah satu aparat Desa Sentol daya. Setelah dijemput, kemudian dilihat sama nenek ternyata berasnya hancur, hitam, banyak batunya dan berwarna kuning,” tutur Uswatun Hasanah kepada Media Jatim.

Baca Juga:  Tekan Harga Sembako Jelang Lebaran, Pemkab Sumenep Gelar Gerakan Pangan Murah

Menurut Uswatun Hasanah Rastra yang turun kepada masyarakat jelek, tidak layak dimakan dan diberikan kepada masyarakat. Ia juga menuturkan fakta Rastra yang tidak layak dikonsumsi kepada saudaranya, Ibu Mila.

Saya kecewa, ucap Uswatun karena berasnya tidak layak dikonsumsi dan diberikan kepada rakyat. Seharusnya rakyat miskin diistimewakan dengan cara layak, mereka hidupnya sudah susah, jarang menikmati makanan yang nyaman. Saya sangat berharap kepada pihak berwenang untuk bertindak lebih tegas memperlakukan rakyat miskin secara istimewa.

“Mereka begitu bahagia mendengar Rastra akan sampai di Desa. Mereka, jauh-jauh hari sebelumnya sibuk mencari pinjaman untuk menebusnya. Mereka merasa senang karena beras Rastra dianggap lumayan murah. Namun nyatanya, Rastra  yang turun jelek, bahkan tidak layak dimakan. Sama halnya mereka ditipu dengan iming-imingi harga murah,” tambahnya Mahasiswa S-2 UINSA itu.

Baca Juga:  Polemik Isi Sembako, DPRD Bangkalan Usulkan Mie Merk Inter Dihapus

Terkait dengan Kondisi Rastra yang tidak layak dikonsumsi pemerintah setempat, Kades (Kepala Desa) Sentol Daya akan mengkonfirmasi dinas terkait.

“Akan saya komunikasikan dengan dinas terkait,” ujar Moh. Ali Wafa, kades Desa Sentol Daya, saat dikonfirmasi lewat Fia Facebook.

 

Reporter: Zainal Arifin

Redaktur: Sule Sulaiman