PERIODE II

Pesan Bakal Calon Presiden untuk Mahasiswa Indonesia

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Kedatangan Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pamekasan mendapat sambutan meriah dari mahasiswa STAIN Pamekasan. Antusiasme mereka terlihat dari kursi yang disiapkan panitia tidak ada yang kosong.

Hari Senin, (12/02), memang menjadi hari istimewa bagi mahasiswa Pamekasan khususnya dan mahasiswa Indonesia umumnya, sebab mendapatkan pesan penting dari bakal calon presiden, Tuan Guru Bajang, alumnus Al-Azhar Mesir yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelum Tuan Guru Bajang menyampaikan pesan tersebut, Ketua STAIN Pamekasan berterimakasih atas kunjungan dari TGB Zainul Madji ke STAIN Pamekasan. Hal tersebut, ungkapnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi semua pihak.

“Berkat Izin Allah, kita semua bisa berjumpa dengan salah satu pemimpin sukses di abad ini, karena selain menjadi Gubernur, beliau juga merupakan ahli hadist dan hafal Al-Qur’an yang patut kita merasa bangga dengan hal itu,” terang Kosim dalam sambutannya.

Baca Juga:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIJA Gelar Yudisium, 269 Mahasiswa Lulus Tepat Waktu

Kosim juga menambahkan bahwa TGB Muhammad Zainul Majdi merupakan ketua Organisasi Internasional Alumni Al – Azhar Cabang Indonesia.

Setelah sambutan Ketua STAIN Pamekasan selesai, baru giliran Tuan Guru Bajang menyampaikan materinya. Beberapa poin penting yang dipesankan kepada peserta kuliah umum.

Pertama, mahasiswa dan masyarakat Indonesia harus memahami realita dan situasi yang ada.

Poin pertama ini dijabarkan kembali menjadi beberapa penjelasan, bahwa kita sebagai umat islam boleh mengamalkan apapun selama tidak bertentangan dengan Agama Islam, sesuai amanat dari Imam Syafii. Selanjutnya, kita dintuntut menjadi pribadi yang lembut dan tidak kaku memahami islam, yakni tidak langsung mengharamkan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai contoh Wali Songo menyebarkan agama Islam dengan menggunakan kesenian yang tidak dilakukan Rasulullah ketika menyebarkan Islam.

“Hal yang tidak kalah penting adalah kita disarankan selalu dekat dengan para Ulama yang betul-betul memahami Islam, bukan dari luarnya saja,” papar Tuan Guru Bajang.

Baca Juga:  Workshop Internasional, Direktur Pascasarjana STAIN Kenalkan Budaya Madura

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa sebagai umat Islam kita harus bisa mensinergikan agenda Bangsa dengan agenda umat Islam (agenda kebangsaan dan agenda keumatan) bukan malah menjauhkan diri dari agenda bangsa dan fokus pada agenda umat Islam.

“Karena sejatinya antara bangsa dan agama harus saling bergandengan,” tegasnya.

Kedua, semangat kebangsaan lahir dari pesantren, untuk itu kita semua sama-sama menjaga pesantren dari segala ancaman, baik dari luar maupun dari dalam.

“Bukan berarti ini hanya berlaku untuk para santri saja, yang tidak mondok juga harus menjaga pesantren. Karena kita semua memiliki tujuan yang sama, menjaga agama islam dan bangsa Indonesia,” ujar Muhammad Zainul Majdi.

Yang terakhir, sebagai mahasiswa harus menjadi pribadi yang baik dan terus mengukir prestasi, serta menggali ilmu setinggi mungkin termasuk memahami ilmu agama Islam dengan baik dan benar, pungkasnya.

Reporter: Imam Syafii

Redaktur: Sule Sulaiman