Takdir Cinta di Emergency Room

Media Jatim

Oleh: Teguh Wibowo*

Wanita tercipta dari tulang rusuk pria, berdasar kisah awal penciptaan manusia pertama dan kedua: Adam dan Hawa. Tulang rusuk diibaratkan sebagai separuh nyawa, belahan jiwa, atau pendamping hidup. Sungguh, kelak tulang rusuk tidak akan salah pulang pada pemiliknya, meskipun harus menanti seribu kali purnama.

Cinta Selalu Punya Cara untuk Pulang dapat diartikan bahwa seseorang akan menemukan jodoh terbaiknya bagaimanapun alurnya. Jodoh tidak akan tertukar karena sudah menjadi takdir Allah. Jodoh juga tidak akan lari menjauh, kalaupun pergi akhirnya akan kembali.

Seperti kematian dan rezeki, jodoh pun misterius. Maka, kemungkinan bertemu dengan siapa dan di mana, merupakan proses manusia menjalani perannya sebagai hamba Allah. Demikian kiranya, apa yang tersurat dalam novel ini. Sebuah novel romance medis yang bercerita tentang Faya, Vita, dan Alvin. Faya dan Vita menjalin persahabatan sejati sejak kuliah di Universitas Airlangga Surabaya.

Bagai bumi dengan langit, Faya dan Vita memiliki kehidupan berbeda jauh. Saat itu, ayah Faya menceraikan ibu Faya. Faya amat terpukul dan Vita mengajaknya refreshing ke pantai. Naas, saat berkendara motor, mereka mengalami kecelakaan sehingga dirawat di RSUD Dr. Soetomo (hal 155).

Sementara itu, Alvin adalah dokter muda yang orangtuanya juga berprofesi sebagai dokter. Dua tahun lalu, Alvin pernah menjalani magang di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan sekarang bertugas sebagai dokter UGD di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Di sana ia berjumpa sosok Vita dan Faya. Vita menjalani dokter magang dan Faya bekerja di bagian administrasi UGD. Lambat laun, ketiganya terjaring cinta segitiga.

Baca Juga:  Semakin Berpancasila di Tanah Almamater

Orangtua Vita dan Alvin ternyata bersahabat. Mereka bertemu dalam sebuah makan malam, bermaksud menjodohkan keduanya. Namun, Alvin bingung dengan hatinya (hal 25-28). Ia masih terbayang peristiwa aneh saat magang di RSUD Dr. Soetomo (hal 3-4). Alvin merasa menyesal. Kalau saja Allah berkehendak, ia ingin bertemu gadis dua tahun lalu dan meminta maaf. Bahkan, jika gadis itu belum menikah, ia sanggup menikahinya.

Di sisi lain, Alvin menaruh perhatian pada Faya. Ia merasa kasihan pada Faya yang menderita sakit asma dan hidup sebatang kara. Ibu Faya juga sakit-sakitan dan saat fase darurat diabetes, sempat ditangani Alvin. Hingga sebuah kalimat terucap, ibu Faya berharap andai Alvin berkenan menjaga Faya. Setelah ibu Faya meninggal, Alvin merasa punya bertanggung jawab atas kehidupan Faya selanjutnya (hal 60-61).

Orangtua Alvin marah-marah ketika tahu Alvin ingin menikahi Faya, apalagi hanya sebatas rasa iba, bukan murni cinta. Alvin bicara empat mata dengan Vita tetang perjodohan mereka. Perasaannya pada Vita dan keinginan untuk menolong Faya. Vita ikhlas demi sahabat karibnya itu. Tetapi, pembicaraan mereka telah didengar langsung oleh Faya dari balik koridor (hal 108-111). Faya pun membenci Alvin. Faya berpikiran: mengapa Alvin selalu menolongnya, apakah dirinya seburuk gelandangan yang harus dikasihani?

Baca Juga:  Kisah Sukses Bersama Sahabat

Pernah suatu ketika, asma Faya kambuh dan Alvin mengetahui hal itu dengan mengikuti langkahnya. Saat Faya pingsan, Alvin lekas menolong dengan RJP lagi. Sontak, ia teringat peristiwa yang sama dua tahun lalu. Alvin punya firasat pada Faya dan memunculkan sederet tanya. Apa yang akan Alvin lakukan untuk memecah rahasia itu? Apakah Faya memaafkan Alvin dan menerima cintanya? Ataukah Alvin menyerah dan kembali pada Vita?

Sebuah novel romance medis yang ditulis dengan kedalaman riset, keunikan ide, dan kekuatan karakter. Meskipun dalam bermajas dan penyegaran bahasa kerap hiperbolis, cara menalar narasi dan dialog amat natural, seperti tanpa direka-reka.
Sebuah novel inspiratif, menggali nilai-nilai dalam profesi kedokteran, dedikasi dan menghargai pasien. Menguatkan pemahaman kemanusiaan dan spiritual, bahwa Allah sebaik-baik penolong dan penyembuh. Tempat solusi terbaik segala problematika.

***
DATA BUKU
Judul : Cinta Selalu Punya Cara untuk Pulang
Penulis : Ulin Nurviana
Penerbit: Satoe, Sidoarjo
Cetakan : I, Februari 2018
Tebal : viii + 178 halaman
ISBN : 978-602-6679-20-8
***

*) Koordinator Divisi Karya di Forum Lingkar Pena (FLP) Jawa Timur. Seorang pembaca dan peresensi buku, penulis lepas, serta pegiat literasi.