MediaJatim.com, Jember – Tokoh muda milenial saat ini menjadi topik pembahasan yang seksi, khususnya yang berkelindan dengan momentum perhetalan politik semacam Pilkada. Tokoh muda milenial menyeruak sebagai sosok calon pemimpin yang diharapkan sukes karena merujuk pada sejumlah tokoh muda yang berhasil memimpin daerah atau memenangi pertarungan politik di tingkat daerah maupun regional. Sebut saja misalnya Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Bupati Sampang H Slamet Junaidi, dan sebagainya. Mereka adalah figur-fugur milenial yang mempunyai prestasi moncer baik sebagai pribadi maupun pemimpin daerah.
Pilkada Jember juga tak lepas dari mencuatnya figur-figur milenial yang diharapkan ikut bertarung dan memenangi kontes politik di kota suwat-suwir ini. Salah satunya adalah Deni Prasetya. Dalam rilis yang diluncurkan Kaukus Pemuda Jember (KPJ), nama Deni Prasetya berada di urutan pertama dari 7 sosok milenal yang dinilai mampu memimpin dan mengantarkan Jember ke posisi yang membanggakan.
Menurut Koordinator KPJ, Lukman Hakim, menilik latar belakang dan pengalaman Deni di jalur politik, ia sangat laik memimpin Jember. Raihan 8 kursi Partai NasDem di DPRD Jember menjadi modal penting bagi partai besutan Surya Paloh itu untuk mencalonkan kader sendiri dalam perhelatan Pilkada Jember 2020. Untuk memberangkatkan kader sendiri, Partai NasDem hanya butuh 2 kursi lagi agar bisa mengusung Deni.
“Saya kira sangat rasional ketika mengusung kader sendiri dalam Pilkada tahun 2020. Saatnyalah yang muda-muda diberikan kesempatan,” ujarnya dalam rilis yang dikirim Ahad (2/2/2020).
Bukan tanpa alasan KPJ memunculkan Deni dalam bursa Pilkada Jember. Meski Deni masih muda, namun sumber daya politiknya cukup mumpuni. Mantan pengurus GP Ansor Cabang Kencong, Jember itu lumayan lama bergelut dengan dunia politik, yang dimulai dari keterpilihannya sebagai anggota legislatif Jember melalui PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dalam Pileg tahun 2014.
Seiring berjalannya waktu, Deni pindah ke Partai NasDem, dan mencalonkan diri untuk DPRD Jawa Timur dalam Pileg tahun 2019. Dan terpilih.
Menanggapi itu, Deni mengaku biasa-biasa saja. Tidak ada yang perlu disikapi berlebihan. Menurutnya, dinamika politik memang penuh dengan hal-hal baru. Politik terkadang penuh dengan kejutan dan tanpa diduga. Meski demikian, ia menyadari bahwa figur milenial kerap menjadi alternatif untuk menerobos tembok politik yang terkadang amat kaku.
“Kalau saya mengalir saja. Tapi yang pasti, karir politik saya tak lepas dari bimbingan Abah (H Marsuki Abdul Gofur, Ketua DPD Partai NasDem Jember). Abah yang membimbing kami anak-ankanya hingga seperti sekarang ini,” tuturnya.
Pernyataan Deni tersebut menjadi petunjuk nyata betapa ia adalah sosok yang bersahaja dan respek pada orang tua. Di sisi lain, kehebatan H Marsuki sebagai politisi tidak bisa dibantah. Di bawah kepemimpinan H Marsuki, Partai NasDem Jember mampu meraih 8 kursi DPRD Jember. Satu diantaranya adalah Dedi Dwi Setyawan, yang tak lain adalah adik kandung Deni yang juga berhasil menjadi anggota DPRD Jawa Timur. Selain itu, H Marsuki juga ‘berhasil’ meraih 1 kursi DPR RI atas nama Charles Meikiyansyah.
Keberhasilan H Marsuki membimbing dua anaknya hngga menjadi anggota legislatif, tentu bukan hal gampang. Dalam pertarungan politik terbuka, uang bukan segala-galanya. Pendekatan personal juga menjadi hal yang tak bisa diabaikan untuk meraih simpati massa. Dan H Marsuki terbukti mampu membimbing anak-ananya menjadi politisi yang andal dan humanis.
Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: A6