Dampak Covid-19, PKL di Terminal Situbondo Mengeluh Pendapatan Menurun Drastis

Media Jatim

MediaJatim.com, Situbondo – Dampak Covid-19 dirasakan betul oleh masyarakat tak terkecuali para pedagang kali lima (PKL) di Terminal Situbondo. Hal tersebut dirasakan pedagang sejak ditetapkan sebagai daerah zona merah penyebaran Covid-19.

Mereka mengeluh pendapatannya turun drastis semenjak pandemi virus Corona ini. Bukan hanya pedagang kaki lima saja tapi juga dirasakan pedagang yang dari bus ke bus menawarkan dagangannya atau dikenal dengan pedagang asongan.

Salah satu pedagang di Terminal Situbondo Sanami (53) mengatakan, ia pengalami penurunan omset jualan di atas 50 persen selama masa pandemi.

“Sebelum adanya Covid-19, pendapatan kotor bisa sampai 250 ribu rupiah per-hari. Tapi sekarang turun drastis menjadi 50 ribu rupiah, itu masih pendapatan kotor. Alhasil, setiap hari saya harus ngutang sana sini untuk mencukupi kebutuhan saya dan anak-anak,” kata Janda beranak dua itu, Rabu (29/4/2020).

Baca Juga:  Utomodeck Group Gelar Pameran Inovasi Produk Atap Solar Panel

Selain itu, Sanami mengungkapkan, meskipun dirinya berstatus janda beranak dua, tidak pernah sama sekali tersentuh bantuan dari pemerintah baik pusat maupun daerah.

“Saya sudah 7 tahun lebih menjanda, jadi saya banting tulang sendiri. Masalah bantuan apapun, saya tidak pernah mendapatkan hanya pernah di data tapi tak kunjung jua mendapatkan bantuan dari program apapun,” ungkap Sanami.

Hal senada disampaikan pedagang rujak di Pinggir Terminal Yayuk (61). Ia mengeluh karena meski di tengah pandemi, pembayaran tempat sewa toko tahunan tidak ada penangguhan atau keringanan.

“Saya kalau hari biasa pendapatan bersih bisa 150 ribu rupiah. Karena adanya pendapatan turun, pendapatan kotot hanya 70 ribu rupiah. Sedangkan biaya sewa tempat usaha tahunan sebesar 1 juta 250 ribu rupiah, tidak ada keringanan sedikitpun dari pemerintah,” keluhnya.

Baca Juga:  Bendung Covid-19, Ansor Dungkek Semprot Massal Masjid, Pesantren, dan Pelabuhan

Hal tersebut sangat perlu kehadiran pemerintah daerah atau pusat untuk membantu terdampak virus Corona. Menurut Ketua Komunitas Perkumpulan Wartawan Pojok Terminal (Poter) Situbondo Mis Huri, pemerintah perlu memberikan bantuan secara khusus kepada para pedagang guna meringankan beban mereka.

“Saya harap Pemkab Situbondo harus turun langsung ke lapangan agar mengetahui keluhan dan tangisan para PKL yang terkena dampak dahsyatnya virus Corona ini, agar para pemangku jabatan mengerti bahwa semua program bantuan yang dicanangkan pemerintah banyak tidak tepat sasaran. Kondisi PKL yang seperti sekarang perlu dicarikan solusi khusus,” tegas pria yang biasa disapa Petrok tersebut.

Reporter: Frengky

Redaktur: Zul