MediaJatim.com, Jember – Potensi pertanian di Jember sungguh luar biasa. Lahan pertaniannya termasuk salah satu daerah yang terluas di Jawa Timur. Dengan ketersediaan air yang cukup dan didukung sistem irigasi yang memadai, maka sektor pertanain di Jember cukup membanggakan. Bahkan khusus untuk produksi padi, Jember menjadi salah satu lumbung pangan Jawa Timur.
Namun tidak ada jaminan kebanggaan tersebut akan terus berlangsung. Sebab, ada problem krusial yang mesti diatasi. Yaitu terus merosotnya sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian. Problem tersebut merupakan persoalan nasional.
“Ini bahaya untuk masa-masa mendatang. Sebab siapa nanti yang akan menggarap sawah, siapa yang akan bekerja kalau tidak ada regenerasi,” ujar Ifan Ariadna di Jember, Rabu (6/5/2020).
Menurut Bakal Calon Bupati Jember ini, regenerasi petani memang bermasalah. Sebab, profesi petani kurang diminati generasi muda, khususnya di pedesaan. Secara umum, katanya, generasi muda di Indonesia lebih memilih berkarya di sektor industri dibanding mengembangkan pertanian. Rendahnya pendapatan di bidang pertanian menjadi salah satu faktornya.
Dikatakan Ifan, usia para petani akan terus menua. Sedangkan di sisi lain, generasi muda tidak tertarik untuk jadi petani karena dinilai sebagai pekerjaan dengan status sosial yang rendah. Karena itu, banyak angkatan kerja potensial yang memilih bekerja di sektor lain, atau bahkan berimigrasi keluar untuk tujuan yang sama.
Oleh karena itu, lanjutnya, maka salah satu caranya adalah melakukan pengembangan atau inovasi terhadap sektor pertanian. Lahan pertanian digarap secara modern agar lebih keren di kalangan generasi muda, di samping bertujuan untuk meningkatkan produksi sekaligus pendaptan petani.
“Jangan bilang itu tidak mungkin. Semuanya mungkin kalau kita mau, tentu harus bertahap. Kita punya Poltek, kita juga punya Fakultas Pertanian di Unej (Universitas Jember), dan sebagainya, Kita bersinergi dengan mereka,” pungkasnya.
Reporter: Ardiansyah
Redaktur: Sulaiman