MediaJatim.com, Jember – Jember termasuk daerah yang cukup ruwet dalam urusan Pilkada. Ini bisa dilihat dari belum adanya bakal calon bupati-wakil bupati yang dipastikan fiks untuk maju dalam perhelatan poltik tersebut. Semuanya masih memburu dan menunggu rekom partai ‘jatuh’.
Bukan hanya soal rekom, tapi kualitas figur yang selama ini mengemuka, masih kurang pas untuk menjadi nahkoda Jember dalam lima tahun kedepan. Paling tidak, itulah kesimpulan yang dimiliki oleh Ketua Sigol (Silaturrahim Gus dan Lora) Kabupaten Jember, Lora Abdun Dhorif.
“Memang banyak yang berkualitas. Mereka hebat-hebat, tapi untuk Jember butuh sosok yang tahu persis soal Jember dan paham kebutuhan masyarakat Jember,” ucapnya di Sukowono, Jember, Kamis (9/7).
Menurutnya, Jember merupakan kota santri. Jumlah pesantren di Jember sekitar 700. Bahkan sejak lama dari kota suwar-suwir ini lahir ulama-ulama ternama semisal KH Ahmad Siddiq, KH Mahfudz Siddiq, dan sebagainya. Sementara di sisi lain, secara demografis, penduduk Jember adalah bersuku Madura dan sebagian lagi suku Jawa.
“Istilah kerennya orang Madura yang lahir di luar Madura, adalah Madura swasta. Jadi orang Madura di Jember itu semuanya adalah Madura swasta. Di sisi lain juga ada suku Jawa. Itu butuh pemimpin yang paham budaya keduanya,” urai Ra Dhorif, sapaan akrabnya.
Pengasuh Pesantren Bahjatul Ulum, Sukowono itu menambahkan, kumpulan dari berbagai karakter demografis di Jember, seperti Jawa, Madura dan santri, tentu membutuhkan pemimpin yang pas.
“Insyaallah NU punya banyak stok ,” urainya.
Reporter: Nurwahyudi
Redaktur: A6