PERIODE II

Mahasiswa UTM Ini Bagikan Jamu Tradisional Secara Gratis

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Dua mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Moh. Kholilurrahman dan Ulul Azmi ajak masyarakat membuat jamu tradisional dan dibagikan secara gratis.

Mahasiswa yang akrab disapa Kholil itu mengatakan, diproduksinya jamu tersebut mengingat dunia selama beberapa bulan ini masih dibuat was-was dengan Corona. Termasuk daerah di mana dia melaksanakan KKN bertema ‘Bersama Mencegah COVID-19’.

“Saya dan Azmi menjalankan program kerja KKN yang di bertempatkan di Dusun Paninggin Desa Jarin, Pademawu, Pamekasan. Dalam hal ini kami membuat sebuah produk dalam pencegahan Covid-19. Sehingga kami berinisiatif membuat jamu herbal untuk meningkatkan imun tubuh,” papar Kordes KKN kelompok 30 itu, Rabu (8/7/2020).

Jamu tersebut, katanya, mengambil bahan mentahnya di sekitar lokasi desa atau di pasaran, karena lebih gampang mendapatkannya. Bahan itu di antaranya; temu lawak (Curcuma zanthorrhiza), jahe (Zingiber Officinale), batang kayu manis (Cinnamomum verum), batang serai (Cymbopogon citratus), dan gula aren (Arenga Pinnata).

Baca Juga:  Bertambah Dua Guru Besar di Fakultas Hukum, Rektor UTM: Peluang Ajukan Program Doktor!

“Dalam hal ini kami mengajak beberapa masyarakat Des. Jarin terkhusus ibu-ibu di sana untuk membuat jamu tersebut, sehingga pada hari Selasa, 7 Juli 2020 sekitar pukul 07.00 sampai 12.00,” jelasnya.

Tahapan pembuatan melalui pencucian bahan, diiris, lalu rebus dan pendinginan secara alami. Setelah itu, katanya, dilakukan pengemasan ke dalam botol ukuran 230 ml yang sudah disiapkan sebelumnya.

Sebagaimana niatan di awal bahwa jamu tersebut dibuat untuk pencegahan Covid-19, sehingga hasil jamu tersebut dibagikan kepada masyarakat Dusun Paninggin, Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Pembagian tersebut dilakukan pada 12.00 sampai selesai. Dalam hal itu, katanya, memang sengaja mendatangi rumah masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah untuk menjauhi kerumunan.

Jamu berbahan alami itu dibagikan secara gratis ke rumah-rumah warga. Khususnya para lansia sesuai jumlah yang ada. Jumlah jamu yang terkemas berjumlah 15 botol.

“Semoga lansia yang sudah diberikan jamu dan mengkonsumsinya itu, imun tubuhnya meningkat. Dengan begitu, Insyallah terhindar dari Corona virus mematikan itu sebagaimana yang sudah kita dengar di berbagai belahan dunia,” ujarnya.

Baca Juga:  Orasi Ilmiah Mahfud MD di UTM: Demokrasi Itu Buruk, tapi Terbaik dari Semua Sistem yang Jelek

Mahasiswa jurusan Hukum Bisnis Syariah (HBS) Fakultas Keislaman (FKIS) itu menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan kelengkapan bahan itu menggunakan uang pribadi dengan cara patungan bersama Ulul Azmi. Pembuatan jamu tersebut menghabiskan lima puluh ribu Rupiah. Dengan rincian: pembelian botol 15 buah senilai 35 ribu dan pembuatan stiker untuk identitas kelompoknya 15 ribu Rupiah.

Moh. Zaki Kurniawan, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) kelompok KKN 30 mengatakan, ide yang dilakukan Kholil dan Azmi dinilai sudah sesuai dengan tema KKN tahun ini.

“Jadi gini, pembuatan jamu itu sudah sesuai dengan tema KKN. Nah, itu bagus dan perlu diapresiasi. Ini kan juga membantu masyarakat dalam meningkatkan imun tubuhnya agar kebal dari Corona,” tuturnya, Rabu (8/7/2020) saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Ia berharap, masyarakat bisa menerapkan pembuatan jamu tersebut. Sebab kalau memakai obat berbahan kimia dapat membahayakan tubuh.

Reporter: Gafur

Redaktur: Zul