PERIODE II

Anak Penjual Bakso Lulus Cumlaude di IAIN Kediri

Media Jatim

MED.IAJATIM.COM | Kediri – Rasa haru bahagia menyelimuti perasaan hari ini, seorang mahasiswa IAIN Kediri Jawa Timur, Mumajad, putra dari pasangan Basyir dan Yusroh, meski berasal dari keluarga ekonomi rendah tetapi tidak memupus mimpi untuk meraih cita-cita dan menggapai masa depan yang cerah.

Selama mengenyam pendidikan di perguruan tinggi IAIN Kediri selama 4 tahun, Mumajad membuktikan bahwa dirinya bisa lulus tepat waktu dan mendapat Predikat Cumlaude pada wisuda sarjana IAIN Kediri Gelombang 1 2020.

Mumu sapaan akrabnya, 22 tahun, anak ke-5 dari 10 saudara ini menceritakan, ayahnya telah meninggal ketika dirinya masih SD dan kini tinggal bersama ibunya yang berprofesi sebagai penjual bakso ikan di Cirebon. Setiap pagi buta sang ibu mulai berjualan bakso ikan sampai sore hingga bakso habis terjual.

Baca Juga:  HMI IAIN Madura Yasinan, Doakan Korban KRI Nanggala 402

“Dulu ayah bekerja sebagai Petani dan tukang bangunan,” kata Mumu yang lulus Sarjana Fakultas Tarbiyah dengan Predikat Cumlaude.

Mumajad mengaku, dari 10 saudara hanya dirinya sendiri yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Menurutnya keterbatasan ekonomi bukanlah faktor utama untuk tidak bisa meraih cita-cita, dirinya memiliki tekat yang kuat untuk bisa kuliah. Dan tak disangka dirinya bisa mendapatkan Beasiswa Bidik misi penuh dari pemerintah.

Selama menjalani kuliah, kata Mumu, ia mencari uang tambahan dengan mengajar Les Privat, dan bekerja di Food Court, dari pekerjaannya itu bisa menambah uang untuk biaya tambahan.

Baca Juga:  Lepas Sambut Kepala SMA Negeri 1 Batuan, Halimurrahman Bertekad Kembalikan Kejayaan!

Di bangku kuliah, Mumajad aktif di berbagai organisasi dan kegiatan sosial yang menjadikan dirinya memiliki prinsip hidup agar mampu bermanfaat bagi orang lain disekitarnya, setelah diwisuda 30 September 2020, Mumu mengaku beruntung bisa mendapatkan beasiswa Bidikmisi yang kini mengantarkan dirinya menjadi seorang Sarjana S1.

“Saya sangat bersyukur bisa kuliah dengan mendapat beasiswa, Tetap semangat karena faktor utama bukan dari ekonomi tapi kemauan dan tekat yang kuat meraih cita-cita,” pungkasnya.

Reporter: Ist

Redaktur: Zul