PERIODE II

Jalan Poros Dibiarkan Hancur, Ini Keluh Kesah Masyarakat Kadur

Media Jatim
Salah satu jalan poros yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Kadur yang puluhan tahun dibiarkan hancur. (Foto: Zul/MJ)

MEDIAJATIM.COM | Pamekasan – Kondisi jalan poros yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, yakni Desa Gagah, Kertagena Laok dan Sokalelah, dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, jalan yang melintasi Desa Gagah itu sudah puluhan tahun dibiarkan hancur.

Kondisi jalan poros itu memang sungguh sangat memprihatinkan, bergelombang, aspalnya sudah mengelupas dan seringkali memakan korban.

“Jalan ini sudah puluhan tahun tidak diperbaiki. Padahal jalan-jalan poros lainnya sudah banyak diperbaiki, seakan jalan ini dianaktirikan,” kata salah satu warga Dusun Balang, Desa Gagah, Kecamatan Kadur yang tidak ingin namanya disebutkan.

Apalagi sekarang memasuki musim penghujan, jalan tersebut tergenang air dan menyulitkan pengguna jalan untuk mencari bagian jalan yang masih bagus, sehingga tak jarang banyak pengedara yang melintas mengalami kecelakaan.

“Sering ada yang terjatuh, apalagi masa seperti sekarang, musim penghujan. Jalan yang rusak tergenang oleh air,” tambahnya.

Kondisi jalan poros di Desa Gagah usai diguyur hujan. (Foto: Zul/MJ)

Sejauh ini masyarakat mengaku selalu diberi harapan palsu, Pemerintah hanya berjanji saja akan segera memperbaikinya. Menurut Lif Hodir, warga Dusun Nung Malang, Desa Gagah, yang diketahui sering melintas jalan tersebut mengatakan, bahkan pada awal tahun 2020 jalan yang menjadi akses utama menuju Balai Desa Gagah ini sudah pernah disurvei dan diukur.

Baca Juga:  Raih Keberkahan Ramadan, SMK Kesehatan Nusantara Pamekasan Santuni 20 Anak Yatim dan 80 Duafa

“Masyarakat sudah jenuh dengan janji-janji yang selama ini tak kunjung jelas. Keluh kesah warga sudah tidak bisa terbendung lagi. Memang sempat ada harapan namun itu palsu, karena kemarin pada awal tahun 2020 telah dilakukan survei sekaligus pengukuran, tapi entah kenapa sudah hampir tahun 2021 tidak ada tindakan apapun,” jelas Lif Hodir.

Mengingat jalan merupakan infrastruktur yang sangat mempengaruhi terhadap laju perkembangan ekonomi masyarakat serta keberlangsungan sektor pertanian, maka Lif Khodir berharap dalam hal ini sangat perlu segera ada tindakan konkrit dari pemerintah.

“Sering terjadi pengguna jalan jatuh, pengusaha telur banyak yang rugi, karena telur yang mereka bawa banyak pecah. Saya menilai ini perlu segera ditangani, karena efek dari jalan rusak ini sama dengan pengaruh pandemi Covid-19, bahkan bisa dibilang lebih parah. Tapi entahlah seakan-akan kondisi ini tidak ada yang peduli,” keluh mantan aktivis Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan tersebut, Ahad (13/12/2020).

Sementara Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan Pemerintah Desa Gagah Ach Iwanto mengungkapkan, pihaknya sudah berkali-kali penyampaikan perihal jalan yang rusak ini di beberapa forum tingkat kecamatan maupun kabupaten, tapi tak kunjung ada respon positif.

Baca Juga:  Seorang Nenek dan Cucunya Mati Tenggelam di Sungai

“Kami bukan tidak berjuang untuk perbaikan jalan yang menghubungkan beberapa desa ini, hanya sampai sekarang tidak ada respon nyata dari pemerintah yang berwenang. Padahal selain kami menyampaikan di beberapa forum tingkat kecamatan dan kabupaten, Bapak Kepala Desa sudah melakukan beberapa langkah komunikasi, tapi hasilnya tetap nihil,” ujar Ach Iwanto saat ditemui di Kantor Desa Gagah, Senin (14/12/2020).

Jalan yang banyak dikeluhkan masyarakat ini memang bukan berada di ranah tanggung jawab Pemerintah Desa Gagah. Sehingga ia berharap, Pemerintah Kabupaten Pamekasan bisa mendengar keluhan masyarakat dan perbaikan jalan poros ini segera dilakukan. Mengingat sangat berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat.

“Sebelum masyarakat bertindak hal yang arogan, kami berharap pemerintah terkait segera memberi kejelasan. Masyarakat perlu kenyamanan dalam beraktivitas. Apalagi jalan ini menghubungkan beberapa desa, saya rasa ini urgen, kondisinya memang sudah sangat parah,” tukasnya.

Reporter: Zul

Redaktur: A6