Penambangan Pasir Besi Diyakini Tak Mengusik Lahan Pertanian

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Pro kontra rencana penambangan pasir besi di pesisir pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, terus menggelinding. Pihak yang pro dan kontra tambang saling ‘serang’. Bahkan pihak kontra sampai mengadakan unjuk rasa untuk menolak rencana penambangan tersebut.

Tapi sesungguhnya jika patokannya adalah kepentingan rakyat, khususnya warga Desa Paseban dan sekitarnya, tidak perlu sampai ribut-ribut ada penolakan.

“Sebab faktanya, warga Paseban membutuhkan pekerjaan, apalagi saat ini banyak pengangguran akibat virus Corona,” ujar tokoh masyarakat Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, H. Abdullah di kediamannya, Desa Paseban, Kamis (7/1).

Baca Juga:  Fandrik Ahmad: Kunci Sukses Santri Adalah Istikamah

Menurutnya, kekhawatiran adanya penambangan akan mengganggu bahkan merusak lahan pertanian, tidak betul juga. Sebab, lokasi lahan pertanian milik warga terpisah dari pantai. Sehingga aktivitas penambangan yang sepenuhnya berlokasi di pantai, tidak akan mengganggu lahan pertanian. Di pantai pun ada aturannya, harus sekian ratus meter dari bibir laut agar pantai tetap bisa dinikmati masyarakat untuk berlibur.

“Jadi sama-sama tidak ada yang diganggu, apalagi rusak karena tambang,” jelasnya.

Oleh karena itu, H Abdullah mengajak warga Paseban untuk melihat persoalan tambang pasir besi dengan jernih, tanpa adanya kecurigaan, apalagi hanya dugaan. Sebab, perputaran ekonomi dan penyerapan tenaga kerja jauh lebih penting dari pada sekadar dugaan-dugaan yang tidak-tidak.

Baca Juga:  Nasihat Kiai Yazid untuk Sang Lulusan ITS Itu

“Mari kita bangun Paseban bersama-sama, kita manfaatkan kekayaan alam yang ada,” pungkasnya.

Reporter: Vicky MD

Redaktur: A6