MEDIAJATIM.COM | Jember – Salah satu elemen masyarakat yang cukup penting dalam penambangan pasir besi di pesisir pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember adalah nelayan. Sebab nelayan berhadapan langsung dengan penambangan. Bahkan tak jarang aktivitas penambangan dianggap menggangu nelayan untuk mencari ikan.
Itulah sebabnya, sebagian nelayan Paseban menolak rencana penambangan pasir besi itu. Menurut salah seorang nelayan Paseban, Surojo, hal tersebut bisa terjadi karena mereka belum paham terkait seluk beluk rencana penambangan itu, sehingga belum apa-apa sudah menolak.
“Yang penting adalah sosialisasi, beri nelayan dan masyarakat semuanya informasi yang utuh soal penambangan, sehingga mereka bisa bersikap,” harapnya, Kamis (14/1/2021).
Surojo mengaku yakin jika masyarakat menerima informasi yang utuh, tidak sepotong-sepotong tentang penambangan, mereka akan menerimanya dengan tangan terbuka. Sebab, sejatinya penambangan pasir besi itu justru dapat meningkatkan perputaran roda ekonomi masyarakat.
“Tapi agar masyarakat tahu dan paham soal tambang, perlu sosialisasi,” terangnya.
Intinya, lanjut Surojo, para nelayan bisa menerima penambangan asalkan tidak mengganggu mereka untuk mencari ikan. Sebab ketika nelayan sudah merasa terganggu pekerjaannya, maka tiada kata lain kecuali menolak tambang. Namun jika nelayan tetap mempunyai akses untuk melaut, dan di sisi lain ekonomi semakin meningkat dengan hadirnya aktivitas penambangan, maka tentu nelayan tak punya alasan untuk menolak penambangan.
“Jadi kuncinya, nelayan tidak dirugikan, itu saja,” pungkasnya.
Reporter : Vicky MD
Redaktur : A6