MEDIAJATIM.COM | Jember – “Merawat Tradisi, Membaca Diri” merupakan tagline Lesbumi Jember ketika meluncurkan salah satu program unggulan, yaitu Sakola Mamaca. Peluncuran program tersebut berlangsung di Masjid Nurus Shobirin, PP Asy-Syifa, Cumedak Sumberjambe, Selasa siang (17/3/2021).
Peluncuran Sakola Mamaca bertepatan dengan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, teks mamaca yang dibaca adalah narasi-narasi sejarah Nabi Muhammad dengan lantunan metrum Kasmaran. Semua peserta dibuat takjub oleh dua tokoh sepuh tradisi mamaca, yakni Pak Nursia dan Pak Nurul dari Ledokombo.
Dr. Hobri, M.Pd, Dosen Universitas Jember sekaligus ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jember memaparkan akan pentingnya mentradisikan nilai-nilai kearifan lokal, salah satunya adalah seni mamaca atau macopat. Bahkan ia sepakat dan menegaskan bahwa ISNU akan terus bergandengan dengan Lesbumi Jember untuk melahirkan generasi penerus tradisi mamaca.
“Pelestarian budaya merupakan tanggung jawab bersama dan oleh berbagai pihak. Salah satu budaya yang dimaksud yaitu budaya mamaca atau macopat, terutama masyarakat Madura dan Jawa. Komunitasnya saat ini semakin langka, bahkan hanya ditekuni sebagian kecil masyarakat. Ini tidak bisa kita biarkan begitu saja. Harus ada kesadaran bersama untuk melestarikannya,” ungkapnya.
Sakola Mamaca merupakan upaya pelestarian tradisi mamaca yang berkembang di masyarakat dalam rangka meneruskan tongkat estafet kepada generasi muda. Sehingga akan tercipta generasi penerus yang handal dalam melakukan, memahami, dan menginterpretasi macopat.
“Saya mewakili sahabat-sahabat ISNU bertekad akan terus mengawal dan mengupayakan agar tradisi mamaca masuk dalam kurikulum pesantren. Kita siap menerbitkan sertifikat atau surat kompetensi keahlian sebagai bukti kelulusan,” pungkasnya.
Sementara itu, KH. Nisful Laili Iskamil, pengasuh Ponpes Asy-Syifa mengatakan, program Sakola Mamaca ide cemerlang dalam konteks milennial. Pelestarian tradisi mamaca sangat dibutuhkan.
“Setelah saya amati, pahami ternyata dalam teks mamaca itu terkandung nilai-nilai luar biasa yang bersumber dari Islam, baik yang terkait dengan sejarah Nabi Muhammad SAW maupun terkait ajaran Islam. Hal tersebut merupakan bukti bahwa tradisi mamaca tidak berseberang dengan pokok-pokok syariat Islam, ini adalah tradisi yang baik sebagai syiar Islam di masyarakat akar rumput,” jelasnya.
Saat yang bersamaan, Siswanto, Ketua Lesbumi Jember menyampaikan bahwa program Sakola Mamaca akan terus berkesinambungan, hingga melahirkan generasi muda yang mampu membaca teks mamaca dengan baik.
“Nanti akan ada pertemuan ke-2 yang lebih fokus pada teknik-teknik dasar membaca teks mamaca, mulai mengenal metrum atau tembang, latihan membaca, pembukuan hingga dokumentasi naskah mamaca,” katanya.
Reporter: F Ahmad
Redaktur: Zul