MEDIAJATIM.COM | Jember – Tanggal 14 September 2021, Universitas Islam Jember (UIJ) genap berusia 37 tahun. Keberadaan UIJ tak bisa dipisahkan dari NU Cabang Jember, karena UIJ adalah cita-cita lama para kiai dan warga NU Jember untuk memiliki perguruan tinggi sendiri.
Berikut ini kisah pendirian dan perjalanan UIJ (bagian kedua)
Tahun 1970-an, PCNU Jember memiliki kantor yang terletak di Jalan Wijaya Kusuma Nomor 01, Jemberlor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Lokasi tanah tersebut sangat strategis, terletak di jantung kota Jember, bahkan ‘berdempetan’ dengan pendopo Wahyawibawagraha. Namun tanah dan bangunannya itu akhirnya dilepas untuk pengembangan NU, termasuk menyokong pembangunan kantor dan gedung perkuliahan Universitas Islam Jember (bagian kedua).
Saat itu para kiai dan pengurus NU Jember punya keinginan untuk memiliki perguruan tinggi berciri khas NU. Sebab, warga NU di Jember cukup banyak (mayoritas) dan lulusan pesantren juga banyak, namun organisasi NU sendiri tidak memiliki lembaga untuk menampung kader-kader muda NU yang ingin melanjutkan ke perguran tinggi. Karenanya, kader-kader NU itu melanjutkan ke perguruan tinggi umum yang tesebar di mana-mana.
Selain itu, sebagai organisasi keagamaan, PCNU Jember belum memiliki ‘wadah’ untuk menggodok dan mencetak kader-kader intelektual NU. Mereka menginginkan NU Jember secara resmi memiliki perguruan tinggi sendiri dengan ciri khas khusus (NU), dan diharapkan lulusannya memilki loyalitas dan integritas ke-NU-an yang mumpuni.
“Jadi kami ingin sekali agar NU Jember mempunyai perguruan tinggi sendiri, warga kita banyak, eman-eman kalau NU tidak punya universitas,” ujar H Saiful Islam di kediamannya, Jenggawah, Kabupaten Jember, Sabtu (11/9). Ia adalah Sekretaris PCNU Jember saat UIJ didirikan tahun 1984.
Menurutnya, dua keinginan itu sudah lama mengendap dalam benak para kiai NU Jember, baik struktural maupun kultural. Mereka memiliki pandangan yang jauh ke depan terkait dengan masa depan kader NU setelah selesai di pesantren, terutama dalam rangka membangun tradisi intelektual santri. Sebab, tidak semua santri dan anak warga NU mampu melanjutkan ke perguruan tinggi bonafid yang bertebaran di negeri ini. Sehingga UIJ dipersiapkan sebagai pilihan utama sekaligus alternatif bagi mereka yang ‘enggan’ melanjutkan ke perguruan tinggi umum.
Dengan berbekal semangat yang tinggi, akhirnya tahun tanggal 14 September 1984 para kiai yang dimotori oleh PCNU Jember memberanikan diri untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi yang diberi nama Universitas Islam Jember (UIJ). Kampus UIJ dibangun di atas tanah wakaf dari Kiai Latif (Madura), tepatnya di Jalan Kiai Mojo Nomor 101, Kelurahan Kaliwates Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember Jawa Timur. UIJ secara administrasi didirikan dan dikelola oleh Yayasan Pendidkan Nahdlatul Ulama (YPNU) yang sebelumnya sudah dibentuk oleh PCNU Jember.
“Saat pembangunan (UIJ) itu, MWC-MWC NU juga terlibat dengan menyumbang material maupun sekadar menyumbang tenaga, karena kita semua bangga dan merasa memiliki UIJ,” tambah H Saiful Islam.
Di awal pendiriannya, UIJ memiliki memilki 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Tarbiyah. (bersambung)
Reporter: Aryudi AR/Jasuli
Redaktur: Zul