web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Jadi Kekuatan Besar, Pascasarjana IAIN Madura Dorong Internasionalisasi Santri

Media Jatim
Pascasarjana IAIN Madura
(Ongky Arista UA/Media Jatim) Diskusi di International Conference Pascasarjana IAIN Madura, Senin (14/11/2022).

Pamekasan — Pascasarjana IAIN Madura menggelar International Conference bertajuk Internationalization of Santri: Santri in the Framework of Global Civilization di Auditorium Fakultas Tarbiyah, Senin (14/11/2022).

Direktur Pascasarjana IAIN Madura Dr. Atiqullah menerangkan, santri adalah aset sekaligus kekuatan besar di Indonesia. Untuk itu, diskursus tentang santri harus terus dikemukakan.

“Di IAIN Madura, mahasiswa kita mayoritas santri, dan ini menjadi aset kita,” ungkapnya saat diwawancarai mediajatim.com, Senin (14/11/2022).

Mantan Ketua IKA PMII Pamekasan itu menyebut, santri punya rekam jejak di kemerdekaan dan menjaga keutuhan bangsa.

Baca Juga:  Dishub Sampang Ajukan Anggaran Tambahan Rp800 Juta untuk Lengkapi Fasilitas JLS

Tidak hanya itu, santri juga berperan di berbagai lini. Di lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. “Gus Dur, mantan presiden kita, adalah seorang santri,” imbuhnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Rekam jejak ini, kata Atiq, harus diapreasiasi. Santri harus mulai dibahas lebih luas lagi. Santri harus masuk ke dalam diskursus yang tidak hanya nasional, tetapi juga international.

“Dan pesantren, adalah subsistem pendidikan yang unik dan hanya ada di Indonesia, dan selama ini, santri hanya berkutat di wilayahnya sendiri, dan kita mendorong, santri diinternasionalisasi,” paparnya.

Baca Juga:  IAIN Madura Resmi Buka Dua Prodi Eksakta, Dekan Fakultas Tarbiyah: Menjelang UIN!

Internasionalisasi ini bisa ditempuh dengan dua cara minimal. Yakni pertukaran pelajar yang berstatus santri ke luar negeri dan meningkatkan diskusi santri di forum internasional.

Di International Conference ada dua pemateri yang didatangkan. Pertama, Ibrahim Akova dari Turki. Kedua, Wakil Rektor I Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah Guluk Guluk Sumenep, M. Musthofa.

Kegiatan tersebut dibatasi hanya untuk 55 peserta; dosen, dan mahasiswa pascasarjana. “Kami berharap, santri semakin berperan di dalam peradaban global,” pungkasnya.(*/ky)